Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lama Terendam di Laut, Tulang Diduga Korban Lion Air Tak Mudah Diidentifikasi

Kompas.com - 15/01/2019, 12:29 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Instalasi Kedokteran Forensik RS Polri Kombes Edy Purnomo menyebut proses pemeriksaan empat kantong jenazah berisi tulang yang diduga korban Lion Air JT 610 registrasi PK LQP akan memakan waktu lama.

Kesulitan tersebesar adalah karena tulang tersebut sudah terendam lama di dalam air laut yakni sejak 29 Oktober 2018.

"(Kesulitan) yang besar karena ini lama. Sudah terendam lama di dalam laut," kata Edy di RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur, Selasa (15/1/2019).

Saat terendam di laut, otomatis tulang-tulang tersebut banyak terkontaminasi sehingga berpotensi merusak DNA.

"Karena umur sudah terlalu lama sehingga mungkin sel-sel yang ada di dalam tulang banyak yang sudah mati. Nanti kita ekstrasi lebih lanjut," jelasnya.

Baca juga: RS Polri Terima 4 Kantong Jenazah Berisi Tulang Diduga Korban Lion Air JT 610

Pihaknya juga nantinya akan melakukan pencocokan dengan data antemortem para korban Lion Air JT 610 registrasi PK LQP untuk memastikan data korban apakah sesuai.

"Ya karena ini kita kan bukan proses DVI atau bukan kita belum tahu, tapi yang pasti pengirim Lion Air nanti mungkin akan pencocokan dengan data antemortem. Pihak Lion Air yang operasi kemarin tapi kalau ini ternyata bukan, ya nanti kita tindak lanjuti dengan laporan-laporan ke pihak yang berwajib," tutup Edy.

Sebelumnya, pihak Rumah Sakit Polri Kramatjati menerima empat kantong jenazah berisi tulang belulang yang diduga merupakan korban Lion Air JT 610 registrasi PK LQP.

Kepala Instalasi Kedokteran Forensik RS Polri Kombes Edy Purnomo mengatakan, empat kantong tersebut diserahkan oleh pihak Lion Air.

Baca juga: Butuh Waktu 3 Minggu Identifikasi Kantong Jenazah Berisi Tulang Diduga Korban Lion Air JT 610

"Kami informasikan memang benar tadi malam sekitar jam 21.17 WIB RS Polri telah menerima 4 kantong yang berisi tulang belulang dari pihak Lion Air yang bersamaan dengan penemuan CVR (Cockpit Voice Recorder) di KNKT (Komite Nasional Keselamatan Transportasi)," ujar Edy.

Lion Air PK LQP terjatuh di perairan Karawang, Jawa Barat pada Senin (29/10/2018) pagi.

Pesawat dengan rute Jakarta-Pangkal Pinang itu mengangkut 189 orang. Yakni 181 merupakan penumpang yang terdiri atas 124 laki-laki, 54 perempuan, satu anak-anak, dan dua bayi. Sementara itu, tujuh orang sisanya merupakan pilot, kopilot, dan lima awak kabin.

Selama 24 hari masa pencarian, hanya 125 jasad korban yang berhasil diidentifikasi. Sedangkan 64 korban tak teridentifikasi lantaran tidak ditemukan jasadnya atau bagian tubuh saat proses pencarian dan evakuasi berlangsung.

Pada peristiwa kecelakaan ini, KNKT baru menemukan FDR pada Kamis (1/11/2018) lalu. Sedangkan, CVR-nya baru ditemukan pada Senin (14/1/2019).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Megapolitan
Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Megapolitan
Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com