Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lahan yang Sebabkan Luka Bakar di Bekasi Dipakai untuk Buang Limbah

Kompas.com - 15/01/2019, 16:49 WIB
Dean Pahrevi,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Kapolsek Tarumajaya AKP Agus Rohmat mengatakan, pihaknya masih memburu pembuang limbah di lahan kosong Desa Segara Makmur Tarumajaya, Kabupaten Bekasi yang menjadi tempat tiga bocah mengalami luka bakar, belum lama ini.

Agus mengatakan, pemilik lahan sudah diperiksa terkait kasus tiga bocah yang mengalami luka bakar pasca-terperosok ke dalam tanah pada lahan tersebut.

Baca juga: Petugas Kementerian Teliti Sampel Tanah di Bekasi yang Sebabkan Luka Bakar

"Sudah, yang pasti nanti pemilik lahan dan penjaga lahan ini sudah kami mintai keterangan. Kalau pembuang (limbah) masih kami selidiki," kata Agus saat ditemui di lahan kosong tersebut, Selasa (15/1/2019).

Dia menjelaskan, pemilik lahan tidak mengetahui bahwa lahannya yang seluas 8.000 meter persegi itu digunakan untuk pembuangan limbah.

Pantauan Kompas.com, pada lahan tersebut terdapat limbah sampah rumah tangga.

Warna tanah nampak hitam dan kuning. Bau minyak juga menyengat di sekeliling area lahan.

"Mereka (pemilik lahan) tidak tahu kalau itu limbah. Ini kelihatan permukaan tanah hitam, ini lagi kami dalami, yang jelas pembuangan ini adalah banyakan pembuangan liar. Sumbernya ada tanah kuning hitam ada limbah RT (Rumah Tangga)," ujar Agus.

Sementara itu, Kepala Bidang Penegakan Hukum pada Dinas Lingkungan Hidup (LH) Kabupaten Bekasi, Arnoko mengatakan, pihaknya masih dalam proses observasi di lahan tersebut.

Belum bisa dipastikan apakah limbah di sana termasuk limbah bahan beracun dan berbahaya (B3) atau tidak.

Baca juga: Gegana Teliti Lahan Kosong yang Sebabkan 3 Bocah Luka Bakar di Bekasi

"Sampel yang diambil kami akan coba (periksa), ini belum selesai. Ini baru observasi lapangan. Ini perlu waktu dan enggak bisa dalam waktu dekat. Limbahnya belum bisa kami pastikan, karena harus ada uji sampel. Identifikasi 14 hari sampai 1 bulan," ujar Arnoko.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Megapolitan
Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Megapolitan
Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Megapolitan
Kemiskinan dan Beban Generasi 'Sandwich' di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Kemiskinan dan Beban Generasi "Sandwich" di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Megapolitan
Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon 'Debt Collector'

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon "Debt Collector"

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

Megapolitan
Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Megapolitan
Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Megapolitan
Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com