Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gagal Raih Adipura, Pemkot Bekasi Sebut Kurangnya Partisipasi Masyarakat

Kompas.com - 20/01/2019, 15:54 WIB
Dean Pahrevi,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi Jumhana Luthfi mengatakan, kurangnya partisipasi masyarakat dalam mengelola sampah menjadi salah satu penyebab kegagalan Kota Bekasi meraih penghargaan Adipura 2018.

Adapun, Kota Bekasi belum pernah sekalipun meraih Adipura. 

"Kontribusi masyarakat ada, tetapi tidak maksimal. Jadi nilai yang menjatuhkan salah satunya partisipasi masyarakat," kata Jumhana kepada Kompas.com, Minggu (20/1/2019).

Baca juga: Pertahankan Adipura, Pemkot Jaktim Siagakan PJLP di Tiap Hutan Kota

Menurut Jumhana, kesadaran warga mengelola sampah masih kecil.

Hal itu terlihat dari bank sampah yang sudah dibangun di Kota Bekasi. Dari 911 bank sampah yang sudah berdiri, hanya 230 bank sampah yang beroperasi. 

Padahal, lanjut dia, bank sampah diproyeksikan dapat mengurangi volume sampah yang jumlahnya kini mencapai lebih dari 1.000 ton per hari.

Baca juga: Begini Asiknya Menelusuri Hutan Kota di Jakarta Timur yang Menang Adipura

"Warga belum tersentuh akan pentingnya sampah untuk dikelola. Lalu, bahaya sampah kalau tidak dikelola. Terakhir, ya karena faktor kebiasaan," ujar Jumhana.

Meski demikian, Pemkot Bekasi tidak akan menghentikan program bank sampah tersebut.

Bank sampah akan terus digalakkan bekerja sama dengan sejumlah aktivis lingkungan untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya mengelola sampah.

Baca juga: Bandung Gagal Raih Adipura karena TPA Sarimukti, Ini Kata Ridwan Kamil

"Kampanye 2019 akan masif. Kami gerakkan semua elemen, termasuk organisasi pelindung lingkungan, dan lain-lain," tuturnya. 

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan memberikan penghargaan Adipura terhadap 146 kota/kabupaten, Senin (14/1/2019). 

Adapun, Kota Surabaya dinobatkan meraih Adipura Kencana. Sementara itu, Tangerang dan Palembang mendapat penghargaan Adipura kategori Kota Metropolitan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com