Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

36 Eksemplar Tabloid Indonesia Barokah Tersebar di 12 Masjid Kota Bekasi

Kompas.com - 24/01/2019, 17:32 WIB
Dean Pahrevi,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Bekasi menemukan 12 masjid menerima tabloid "Indonesia Barokah".

Koordinator Divisi Pengawasan Bawaslu Kota Bekasi Ali Mahyail mengatakan, setiap masjid menerima satu amplop cokelat berisi tiga eksemplar tabloid. 

"Setelah kami investigasi, kalau ditotal 12 dikali tiga eksemplar berarti sebanyak 36 eksemplar tabloid beredar di masjid kota Bekasi," kata Ali di Kantor Bawaslu Kota Bekasi, Jawa Barat, Kamis (24/1/2019).

Baca juga: Bawaslu Magelang Temukan Tabloid Indonesia Barokah Tersebar di 12 Kecamatan

Saat Bawaslu Bekasi melakukan investigasi, pihak masjid mengaku menerima kiriman amplop cokelat tersebut usai shalat Jumat pada (11/1/2019) yang diantarkan pengemudi ojek online

"Di amplopnya tertulis pengirim atas nama Redaksi Tabloid Indonesia Barokah beralamat di Jalan Haji Kerenkemi, Rawa Bacang, Jatirahayu, Pondok Melati, Kota Bekasi. Kami telusuri, investigasi, ternyata alamatnya fiktif," ujar Ali.

Dari 12 masjid, hanya empat masjid yang melapor langsung ke Bawaslu Kota Bekasi terkait penerimaan kiriman tabloid.

Baca juga: Tabloid Indonesia Barokah Dikirim dari Bekasi via Kantor Pos

Empat masjid yang dimaksud adalah Masjid At-Taqwa, Masjid An-Nur Kayuringin, Masjid Nurul Huda, dan Masjid At-Taqwa Kayuringin.

Bawaslu Kota Bekasi masih berkoordinasi dengan Bawaslu Provinsi Jawa Barat terkait tindakan terhadap penyebaran tabloid "Indonesia Barokah".

"Kami menunggu instruksi Bawaslu Jawa Barat yang sedang melakukan kajian soal konten dari tabloid ini," katanya. 

Baca juga: Bawaslu Gandeng Dewan Pers Kaji Dugaan Penghinaan di Tabloid Indonesia Barokah

Sebelumnya, Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno melaporkan Tabloid Indonesia Barokah ke pihak kepolisian.

Tabloid itu dilaporkan lantaran diduga memuat pemberitaan yang tendensius terhadap pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo-Sandiaga. 

"Kami sudah laporkan kepada pihak yang berwajib, karena tabloid-tabloid itu isinya tendensius dan juga tidak jelas penerbitannya," kata Direktur Advokasi dan Hukum BPN Sufmi Dasco Ahmad, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (23/1/2019).

Menurut Dasco, isi pemberitaan Tabloid Indonesia Barokah berpotensi memecah belah masyarakat. Tabloid itu beredar secara masif di Jawa Tengah dan Jawa Barat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi Komplotan Remaja Salah Bacok Korban saat Hendak Tawuran di Cimanggis Depok

Kronologi Komplotan Remaja Salah Bacok Korban saat Hendak Tawuran di Cimanggis Depok

Megapolitan
Sampah Menggunung di TPS Kembangan, Ketua RT Sebut Kekurangan Petugas untuk Memilah

Sampah Menggunung di TPS Kembangan, Ketua RT Sebut Kekurangan Petugas untuk Memilah

Megapolitan
Ditetapkan sebagai Tersangka, Ini Peran 5 Pelaku Begal Casis Bintara Polri di Jakbar

Ditetapkan sebagai Tersangka, Ini Peran 5 Pelaku Begal Casis Bintara Polri di Jakbar

Megapolitan
Iseng Masukan Cincin ke Kelamin hingga Tersangkut, Pria di Bekasi Minta Bantuan Damkar Buat Melepas

Iseng Masukan Cincin ke Kelamin hingga Tersangkut, Pria di Bekasi Minta Bantuan Damkar Buat Melepas

Megapolitan
Sopir Truk Sampah di Kota Bogor Mogok Kerja, Puluhan Kendaraan Diparkir di Dinas Lingkungan Hidup

Sopir Truk Sampah di Kota Bogor Mogok Kerja, Puluhan Kendaraan Diparkir di Dinas Lingkungan Hidup

Megapolitan
Terobos Jalur Transjakarta, Zoe Levana: Saya Salah dan Tidak Akan Mengulangi Lagi

Terobos Jalur Transjakarta, Zoe Levana: Saya Salah dan Tidak Akan Mengulangi Lagi

Megapolitan
Pembegal Casis Bintara Polri Jual Motor Korban Rp 3,3 Juta

Pembegal Casis Bintara Polri Jual Motor Korban Rp 3,3 Juta

Megapolitan
Zoe Levana Mengaku Tak Sengaja Terobos Jalur Transjakarta, Berujung Terjebak 4 Jam

Zoe Levana Mengaku Tak Sengaja Terobos Jalur Transjakarta, Berujung Terjebak 4 Jam

Megapolitan
Ini Tampang Madun, Conde, Buluk, dan Kerdil, Komplotan Begal yang Bacok Casis Bintara di Jakbar

Ini Tampang Madun, Conde, Buluk, dan Kerdil, Komplotan Begal yang Bacok Casis Bintara di Jakbar

Megapolitan
Zeo Levana Mengaku Buat Konten Terjebak di 'Busway' atas Permintaan Sopir Bus Transjakarta

Zeo Levana Mengaku Buat Konten Terjebak di "Busway" atas Permintaan Sopir Bus Transjakarta

Megapolitan
Masuk dan Terjebak di Jalur Transjakarta, Zoe Levana: Kami Tak Sengaja

Masuk dan Terjebak di Jalur Transjakarta, Zoe Levana: Kami Tak Sengaja

Megapolitan
Pembebasan Ketua Kelompok Tani KSB Jadi Syarat Warga Mau Tinggalkan Rusun Kampung Bayam

Pembebasan Ketua Kelompok Tani KSB Jadi Syarat Warga Mau Tinggalkan Rusun Kampung Bayam

Megapolitan
Dishub DKI Tindak 216 Jukir Liar di Jakarta Selama Sepekan

Dishub DKI Tindak 216 Jukir Liar di Jakarta Selama Sepekan

Megapolitan
Diperiksa Polisi, Zoe Levana Cerita Kronologi Terjebak di Jalur Transjakarta Selama 4 Jam

Diperiksa Polisi, Zoe Levana Cerita Kronologi Terjebak di Jalur Transjakarta Selama 4 Jam

Megapolitan
Tumpukan Sampah Menggunung di Kembangan, Warga Keluhkan Bau Menyengat

Tumpukan Sampah Menggunung di Kembangan, Warga Keluhkan Bau Menyengat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com