Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Nanik, Keliling Menjual Jamu Gendong di Jakarta Sejak 1984

Kompas.com - 02/02/2019, 07:17 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Dian Maharani

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - "Jamu, jamu...." Suara pelan Nanik (54) nyaris tak terdengar di tengah sahut-sahutan klakson kendaraan.

Meski tak berteriak, pelanggan setia yang melihat sosoknya langsung menghampiri. Nanik kemudian perlahan menurunkan gendongannya dan meletakannya di atas aspal.

Mengenakan kain batik berwarna hijau, Nanik duduk bersimpuh sambil menuangkan jamu ke gelas kaca untuk para pembeli di kawasan Polsek Palmerah, Jakarta Barat.

Penjual jamu gendong keliling barangkali sudah langka di Jakarta. Wanita asal Solo, Jawa Tengah tersebut mengaku telah menjadi penjual jamu gendong sejak tahun 1984. Saat itu, ia pergi merantau seorang diri dari kota kelahirannya menuju Jakarta. 

Baca juga: Kisah Sumi, Puluhan Tahun Berkeliling Jadi Pedagang Sayur Gendong

Tanpa dibekali kemampuan yang cukup, Nanik pun memutuskan untuk berjualan jamu gendong keliling.

"Sudah sejak tahun 1984 pas pertama kali saya ke Jakarta. Jadi saya sudah jualan dari saya belum menikah sampai menikah. Alhamdulillah masih lancar jualannya, walaupun sudah enggak seramai dulu. Langganan saya ya polisi yang tugas di sini (Polsek Palmerah), anak-anak kampus Binus, pedagang-pedagang di Pasar Palmerah juga," kata Nanik kepada Kompas.com. Kamis (31/1/2019).

"Tapi, sekarang sudah tinggal jalan saja tanpa perlu cari pelanggan lagi. Kan sudah puluhan tahun, jadi mereka juga sudah hafal sama saya, kelilingnya jam berapa aja," sambungnya.

Di tengah hiruk pikuk kehidupan ibu kota, Nanik (54) tetap bertahan dengan pekerjaan sebagai jamu gendong keliling. Foto diambil Kamis (31/1/2019) di kawasan Palmerah, Jakarta Barat KOMPAS.COM/ RINDI NURIS VELAROSDELA Di tengah hiruk pikuk kehidupan ibu kota, Nanik (54) tetap bertahan dengan pekerjaan sebagai jamu gendong keliling. Foto diambil Kamis (31/1/2019) di kawasan Palmerah, Jakarta Barat

 

Beli bahan jamu di Solo

Mulanya, ia membeli bahan-bahan dasar jamu tradisional seperti kunyit, jahe, dan kencur dari pasar tradisional di Jakarta.

Namun, ia selanjutnya memutuskan untuk membawa bahan-bahan dasar pembuatan jamu dari kampung halamannya.

Hal ini karena harga bahan-bahan pokok di pasar tradisional Jakarta lebih mahal dibandingkan harga bahan-bahan pokok di Solo. Ia membeli bahan-bahan jamu tersebut setiap tiga bulan sekali.

"Saya biasanya pulang kampung saat libur hari raya Idul Fitri, Idul Adha, dan libur panjang. Enggak menentu sih, kadang sekali dalam tiga bulan, kadang juga sekali dalam sebulan. Tapi, semua bahan selalu cukup, enggak pernah kurang," ujar Nanik.

Baca juga: Jual Jamu Gendong di Bogor, Gadis Cantik Asal Wonogiri Bikin Heboh di Medsos

Nanik menjual beragam jenis jamu tradisional dengan beragam khasiat di antaranya beras kencur untuk obat batuk, temulawak untuk daya tahan tubuh, kunyit asam untuk melancarkan haid pada wanita saat datang bulan, dan kunyit sirih untuk mengatasi keputihan.

Jamu-jamu itu dijual dengan harga Rp 4.000-Rp 5.000 per gelas. Pembeli juga dapat membungkus jamu-jamu tersebut.

Ia memproduksi jamu sejak pukul 05.00-07.30 WIB dengan cara menumbuk bahan-bahan dasar jamu menggunakan lesung yang dibawa dari kota kelahirannya.

Selanjutnya, ia mulai berkeliling dengan menggendong botol-botol jamu dari kawasan Palmerah hingga Kemanggisan mulai pukul 10.00-17.00 WIB.

Baca juga: Kisah Nuriman: dari Tukang Servis Keliling, Kini Sukses Usaha Reparasi Limbah Payung

Nanik (54), penjual jamu keliling sedang melayani pelanggan setianya di kawasan Palmerah, Jakarta Barat, Kamis (31/1/2019).KOMPAS.COM/ RINDI NURIS VELAROSDELA Nanik (54), penjual jamu keliling sedang melayani pelanggan setianya di kawasan Palmerah, Jakarta Barat, Kamis (31/1/2019).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com