BOGOR, KOMPAS.com - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) membentuk tim investigasi untuk mengetahui penyebab kereta rel listrik (KRL) commuter line rute Jakarta-Bogor anjlok di Kebon Pedes, Bogor, Jawa Barat, Minggu (10/3/2019) kemarin.
Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono mengatakan, proses itu diperkirakan akan membutuhkan waktu hingga dua bulan.
"Mungkin kalau ada yang perlu kami periksa ke laboratorium waktunya dua bulan" kata Soerjanto, di Bogor, Minggu kemarin.
Baca juga: KNKT Turun Tangan Selidiki Penyebab KRL Anjlok
Dia menambahkan, sejauh ini pihaknya belum mengetahui pasti penyebab anjloknya kereta tersebut.
Karena itu, proses identifikasi penyebab kejadian itu akan dimulai dengan melakukan pengecekan pada roda dan rel kereta.
"Nanti roda diukur, rel kami ukur secara detail," ujar dia.
Sementara itu, Direktur PT Kereta Api Indonesia (KAI) Edi Sukmoro kemarin mengatakan, pihak masih fokus pada proses pengangkatan kereta yang anjlok. Setelah pengangkatan kereta selesai, tahap selanjutnya adalah meneliti penyebab anjloknya KRL itu.
"Proses investigasi tergantung dari tim KNKT-nya. Mereka akan menyelidiki dan menyatakan butuh sekian lama, semoga tidak lama," kata Edi.
Baca juga: KRL dari Stasiun Bogor Mulai Beroperasi Lagi Pukul 05.00 Pagi Ini
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.