Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Pelipat Surat Suara untuk Pemilu, Dapat Apa Saja?

Kompas.com - 11/03/2019, 20:56 WIB
Dean Pahrevi,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bekasi Nurul Sumarheni mengatakan, tiap petugas pelipat surat suara Pemilu akan mendapat upah.

Nurul mengatakan, ada perbedaan nilai pemberian upah untuk surat suara Pemilihan Legislatif dan Pemilihan Presiden.

"Honornya yang Pileg itu Rp 80 per lembar, yang Presiden itu Rp 70 per lembarnya," kata Nurul saat dikonfirmasi, Senin (11/3/2019).

Selain upah, petugas juga mendapatkan jatah makan tiap harinya hingga pelipatan surat suara selesai.

Baca juga: 300 Orang Lipat dan Sortir Surat Suara Pemilu 2019 di Bekasi

Adapun proses pelipatan surat suara Pemilu di Kota Bekasi sudah dilakukan sejak hari Senin ini hingga ditargetkan rampung sebelum 30 Maret 2019.

"Tapi nanti itu masih dipotong pajak, jadi mereka terima bersihnya itu Rp 75 untuk Pileg dan Rp 65 untuk Pilpres per lembarnya. Mereka juga dapat makan ya tiap harinya," ujar Nurul.

Sebelumnya, sebanyak 300 petugas pelipatan surat suara di Kota Bekasi sudah mulai bekerja pada hari ini.

Dari jumlah itu, dibagi 12 kelompok yang tiap kelompoknya terdapat 25 orang.

Tiap kelompok juga dibagi tiga tugas, yakni ada yang menyortir, melipat, dan mengelompokkan surat suara.

Terdapat tiga jenis surat suara yang masuk dalam proses pelipatan ini.

Ketiganya yakni surat suara jenis DPRD Kota Bekasi, DPRD Provinsi Jawa Barat, dan DPR RI yang seluruhnya berjumlah 5.147.289 lembar.

Baca juga: Produksi Surat Suara Pemilu Capai 86 Persen

"Saat ini sedang diadakan sortir lipat untuk surat suara pemilihan anggota DPRD Kota Bekasi daerah pemilihan (dapil) 1. Kami buat memang per dapil ya," tutur Nurul.

Seluruh petugas pelipatan surat suara dalam menjalankan tugasnya diperbolehkan membawa barang pribadi.

Sebelum masuk area pelipatan, para pertugas diperiksa oleh petugas kepolisian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com