Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saingi Online, Organda Depok Usulkan Angkutan yang Bisa "Door to Door"

Kompas.com - 21/03/2019, 19:01 WIB
Cynthia Lova,
Icha Rastika

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Organisasi Angkutan Darat (Organda) mengusulkan kepada Pemerintah Kota Depok agar membuka layanan angkutan kawasan untuk mengimbangi pesatnya perkembangan transportasi online.

Mereka mengusulkan, angkutan kota dijadikan angkutan kawasan yang melayani door to door (melayani hingga depan rumah) dan berbasis aplikasi.

“Kita antarkan sampai depan rumah dengan angkutan lebih kecil atau angkotan kawasan dengan berbasis aplikasi online. Nantinya juga pembayarannya melalui uang nontunai sehingga mudahkan penumpang,” ujar Sekertaris Jenderal Organda Abdul Hasyim, Kamis (21/3/2019).

Baca juga: Bagaimana Penumpang Angkot Tak Berkurang? Grab Car Itu Bisa Angkut Sekaligus 4

Menurut Abdul, Organda yang nantinya akan menyiapkan angkutan berbasis aplikasi tersebut. Kemungkinan, angkutan dengan layanan baru ini akan diluncurkan sebelum Ramadhan.

Hanya saja, Abdul meminta Pemkot Depok untuk menyiapkan regulasi terkait perubahan pelayanan ini.

Selain itu, Organda tengah menyiapkan angkot yang dilengkapi dengan pendingin udara.

“Organda sudah siapkan unitnya, tinggal regulasinya saja Pemda siapnya kapan karena ini telah diuji. Kita berharapnya sebelum puasa sudah mulai launching,” ucap Abdul.

Mengenai angkutan berpendingin udara (AC) ini, Organda menyiapkan 4 jenis angkutan, yakni angkutan medium 3/4 dengan AC, angkutan kecil AC, angkutan kawasan, dan angkutan berupa bus wisata di Depok.

Menurut Organda, penumpang angkot semakin berkurang karena adanya transportasi online. Berkurangnya penumpang ini sangat terasa sejak 2017.

Penumpang angkot berkurang hingga setengahnya. Jumlah angkot di Kota Depok yang semula 2.784 pun berkurang hingga setengahnya.

Baca juga: Curhat Sopir Angkot, Penghasilan Berkurang karena Ojek Online

Menurut Satgas Organda Kota Depok, Syafrial Koto, angkot ditinggalkan pegawai kantoran dan anak sekolah.

Mereka cenderung menggunakan transportasi online yang bisa menjemput ke lokasi penumpang.

Bahkan, kata Syafrial, ada sopir angkot yang beralih pekerjaan menjadi sopir transportasi online.

Syafrial menyebut, integrasi Terminal Depok dengan stasiun commuter line tidak membawa perubahan berarti dalam peningkatan jumlah penumpang angkot.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Megapolitan
Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Megapolitan
Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com