Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selter Dilarang di Stasiun Sudirman, Ojek Online: Penumpang Order Nanti Susah

Kompas.com - 22/03/2019, 06:41 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wacana pemerintah melalui Kementerian Perhubungan dan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) yang akan melarang adanya selter atau tempat khusus ojek online (ojol) di sekitar Sudirman menuai pro dan kontra.

BPTJ rencananya akan mengatur tempat untuk ojek online di sana karena mereka dianggap sering menyebabkan kemacetan dan meresahkan warga.

Salah satu pengendara ojol, Nasruddin, menyebut ia kurang setuju dengan wacana ini.

Hal itu dikarenakan selama ini dia memiliki pendapatan yang cukup tinggi dengan mengangkut penumpang dari seputaran Sudirman-Thamrin.

Baca juga: Seputar Uji Coba Selter Ojek Online di Stasiun Depok...

"Saya kan selalu nongkrong di seputaran Sudirman dan memang pendapatan tinggi karena ngangkut penumpang yang baru keluar dari perkantoran atau dari stasiun," ucap Nasruddin saat ditemui Kompas.com, Kamis (21/3/2019).

Ia pun merasa keberatan jika hanya diperbolehkan menunggu penumpang di sekitar Dukuh Atas.

"Enggak mungkin semua harus nunggu di Dukuh Atas kan. Takutnya malah susah dapat penumpang karena jadi kurang terjangkau," ujarnya.

Hal senada juga dilontarkan pengendara ojol lainnya yang bernama Setiawan. Ia menilai, seharusnya sekitar Sudirman bisa dibuat satu atau dua selter bagi para pengendara ojol.

"Begini saja, itu kan kawasan sibuk penumpang banyak. Terus kalau penumpang ngorder kitanya jauh nanti malah kita lagi yang kena dimarah," ungkap Setiawan.

"Harusnya dibuatkan selter, mungkin satu atau dua ya kalau mau rapi kan begitu. Biar enggak parkir-parkir di jalan," lanjutnya.

Meski demikian, masih ada pengendara yang setuju dengan wacana itu.

Salah satu pengendara bernama Rahman mengaku ia bersedia mengikuti regulasi dari pemerintah jika memang baik.

"Saya mah ngikut saja, kan mereka bikin peraturan sudah ada perhitungannya, mungkin itu yang paling baik," ucapnya.

Ia pun mendukung jika pemerintah melakukan hal tersebut agar masyarakat lebih membudayakan berjalan kaki.

"Toh bagus juga jalan kaki bisa berolahraga. Saya rasa itu rencana yang bagus kok," tutur Rahman.

Baca juga: Penumpang: Ada Selter Ojek Online, Enggak Perlu Tunggu Pengemudi Sampai Setengah Jam

Seperti diberitakan sebelumnya, BPTJ rencananya akan mengatur tempat untuk ojek online.

"Kami ingin menata ojek online ini karena selama ini dianggap meresahkan dan menambah kemacetan. Ada selter yang disediakan untuk titik kumpul ojek online ini," ungkap Kepala BPTJ Bambang Prihartono, Kamis.

Bambang mengungkapkan, nantinya tempat berkumpulnya ojek online hanya ada di beberapa stasiun tertentu, seperti Lebak Bulus dan Dukuh Atas. Sedangkan untuk Stasiun Sudirman sudah tidak diperbolehkan.

"Di Sudirman dan Thamrin itu tidak ada lagi cerita parkir-parkir ojek. Kalau mau naik ojek, nanti turunnya di Dukuh Atas saja," kata Bambang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bantah Pernyataan Ketua STIP Soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP Soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com