Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Akan Periksa IDI Terkait Kasus Penganiayaan Sekda Papua terhadap Penyidik KPK

Kompas.com - 01/04/2019, 16:42 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepolisian belum melimpahkan berkas perkara kasus penganiayaan pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dengan tersangka Sekda Papua Titus Emanuel Adopehan Hery Dosinaen. 

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono mengatakan, pihaknya masih menunggu keterangan dari saksi Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

Menurut rencana, perwakilan dari IDI akan diperiksa pada pekan ini.

Namun, pemeriksaan ditunda karena IDI belum menerbitkan surat tugas untuk perwakilannya.

Baca juga: Berkas Kasus Sekda Papua Aniaya Pegawai KPK Segera Dilimpahkan ke Kejaksaan

"Makanya kami undur minggu depan pemeriksaannya," kata Argo di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (4/1/2019).

Namun, Argo tidak menjelaskan detail terkait waktu pemeriksaan saksi dari IDI.

"Nanti ya, pokoknya minggu depan," ujarnya. 

Baca juga: Sekda Papua Tak Ditahan karena Berstatus Pejabat Publik dan Kooperatif

Adapun, Hery ditetapkan sebagai tersangka kasus penganiayaan pegawai KPK pada 18 Februari 2019.

Peristiwa tersebut bermula saat sejumlah pejabat Pemprov Papua dan DPRD Papua menggelar rapat di lantai 19 Hotel Borobudur, Jakarta Pusat pada 2 Februari 2019.

Sejumlah pegawai KPK memantau rapat tersebut karena mendapat informasi akan ada upaya penyuapan.

Baca juga: [POPULER MEGAPOLITAN] Sekda Papua Tampar Pegawai KPK | Anggota Polres Jakut Dipecat | Larangan Sepeda Listrik Migo

Dalam pemeriksaan, Hery mengaku telah menganiaya pegawai KPK bernama Gilang Wicaksono.

Akibat tindakannya tersebut, Hery dijerat Pasal 351 KUHP tentang Penganiayaan.

Hery menyampaikan permohonan maaf kepada KPK dan mengaku khilaf melakukan penganiayaan tersebut.

Baca juga: Sekda Papua Jadi Tersangka, Ini Komentar Mendagri

Meski demikian, polisi tidak menahan Hery karena ia merupakan pejabat publik aktif dan dianggap bersikap kooperatif selama proses pemeriksaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com