Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TPA Cipeucang di Tangerang Selatan Mulai Penuh

Kompas.com - 10/04/2019, 22:04 WIB
Vitorio Mantalean,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Walikota Tangerang Selatan Benyamin Davnie menyebutkan, kapasitas Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipeucang di Tangerang Selatan mulai penuh. Benyamin mengatakan, volume sampah dengan kapasitas TPA tidak seimbang.

"Tiap hari timbulan sampah di Tangerang Selatan itu 850-900 ton. Itu dari pasar, rumah tangga, industri kecil, itu yang paling banyak," kata Benyamin, Rabu (10/4/2019).

"Padahal daya tampung TPA kami hanya 200-300 ton per hari," ujarnya.

Kapasitas TPA itu hanya 13 hektare. Saat lahan telah terpakai 7 hektar.

Baca juga: Bau Sampah dari TPA Cipeucang Sering Tercium hingga Stasiun Serpong

 

Sejauh ini pihaknya telah terbantu dengan keberadaan pengembang yang mengelola sampah sendiri sampah-sampahnya.

"Selebihnya kami sangat terbantu dengan pengembang. Mereka kelola sendiri, mungkin dibakar atau seterusnya," katanya.

"Sekarang sampah di TPA sudah tinggi sekali. Kami bahkan menganggarkan Rp 25 miliar untuk bangun semacam benteng agar sampah tidak meresap ke Sungai Cisadane," kata dia.

Benyamin menyebutkan, ke depan pihaknya menjajaki kerja sama dengan Pemerintah Kota Cibinong untuk menyediakan TPA di wilayah Kampung Nambo.

"Sekarang tahap pembangunan fisik, saya sudah ke sana. Mungkin 200 ton bisa kami buang ke Nambo," ujarnya.

Ia memperkirakan proyek ini bakal rampung dan siap dipakai pada pertengahan tahun 2020.

Dia juga menyinggung soal proyek Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa). Proyek itu kerja sama dengan Korea Selatan.

Proyek itu merujuk pada Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 35 Tahun 2018 tentang Percepatan Pembangunan Instalasi Pengolah Sampah Menjadi Energi Listrik Berbasis Teknologi Ramah Lingkungan. Namun, dia memperkirakan proyek PLTSa baru akan terwujud lima tahun mendatang.

"PLTSa sudah masuk diskusi publik di Kemenko Kemaritiman. Mungkin dua sampai lima tahun lagi baru bisa digunakan," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com