Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Novel kepada Kedua Capres: Upaya Pemberantasan Korupsi Mau seperti Apa?

Kompas.com - 11/04/2019, 11:22 WIB
Tatang Guritno,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan, mendesak kedua calon presiden untuk menunjukkan komitmen dan janjinya terkait penegakan korupsi di masa yang akan datang.

"Upaya pemberantasan korupsi di depan mau seperti apa? Apakah dibiarkan orang-orang yang berjuang ini tetap diteror terus?" ujar Novel saat ditemui di depan kediamannya, Jalan Deposito, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis (11/4/2019).

Ditemui sejumlah wartawan di kediamannya, Novel tampak sehat dan akan beranjak ke kantor KPK dengan mengenakan jaket dan topi hitam serta kemeja garis berwarna biru tua.

Baca juga: Kasus Tak Kunjung Tuntas, Prabowo Sampaikan Pesan untuk Novel Baswedan

Menurut Novel, siapa pun presidennya kelak, penegakan hukum harus jadi prioritas.

"Pemberantasan korupsi harus jadi isu strategis karena itu tulang punggung pembangunan dan kemajuan sebuah negara. Tidak ada negara maju di mana pun yang penegakan hukumnya bermasalah dan pemberantasan korupsinya mundur," kata Novel.

Novel mengungkapkan, masa kampanye menjadi momentum tepat untuk menilai kedua capres terkait kasus penegakan hukum.

"Menurut saya masa sekarang adalah masa yang paling tepat untuk masing-masing calon presiden menyampaikan janji-janjinya, komitmen-komitmennya," katanya.

Baca juga: Novel: Mau Teror seperti Apa Pun Saya Enggak Takut

Adapun hari ini, tepat dua tahun lalu Novel disiriam air keras oleh dua orang yang menggunakan sepeda motor pasca ibadah Shalat Subuh di Masjid Jami Al Ikhsan tak jauh dari kediamannya.

Novel kemudian sempat menjalani pengobatan di Singapura selama delapan bulan untuk memulihkan penglihatannya.

Saat Kompas.com berkunjung ke kediamannya, di gang masuk Masjid Jami Al Ikhsan terpampang sebuah spanduk berisi kata-kata semangat untuk Novel.

"2 Tahun Novel Baswedan, lekas sembuh dan terus berjuang sahabat! Laa tachzan innaloha ma'ana," demikian tulisan dalam spanduk tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com