Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kecelakaan Beruntun di Tol BSD akibat Pengemudi Kurang Konsentrasi

Kompas.com - 12/04/2019, 16:38 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya Kompol Muhammad Nasir menjelaskan, kecelakaan beruntun di ruas Tol BSD KM 09.500 arah ke Jakarta disebabkan pengemudi Mitsubishi dengan plat nomor B 378 BEL kurang konsentrasi saat berkendara.

Akibatnya, pengemudi menabrak pembatas jalan hingga masuk ke jalur yang berlawanan arah dari arah kedatangannya. Informasi tersebut didapatkan dari interogasi dan keterangan saksi di tempat kejadian perkara (TKP).

"Diduga karena kurangnya konsentrasi, pengemudi menabrak pembatas jalan sampai memasuki jalur yang berlawanan. Mobil lalu menabrak tiga kendaraan lain," kata Nasir saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (12/4/2019).

Baca juga: Satu Orang Tewas dalam Kecelakaan Beruntun di Tol BSD

Tiga mobil lain  yang turut terdampak kecelakaan beruntun itu ialah Ertiga dengan pelat nomor B 2029 BKW, Innova dengan pelat nomor B 1014 WOU, dan Rush dengan pelat nomor B 1546 WDX.

Hingga saat ini, Nasir menyebut kecelakaan itu menyebabkan satu orang kritis dan empat orang luka (sebelumnya informasi dari Kasat Lantas Tangerang Selatan menyebutkan kecelakaan itu menyebabkan satu orang meninggal dunia).

"Belum bisa dipastikan (satu orang meninggal dunia). Saat ini, seluruh korban dibawa ke Rumah Sakit Premier, Bintaro," ungkap Nasir.

Baca juga: Tabrakan Beruntun di Tol BSD Sebabkan Kemacetan 2 Kilometer

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com