Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Balita yang Diculik di Bekasi Dibawa Sang Nenek Keliling

Kompas.com - 15/04/2019, 15:56 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tersangka AG (55) membawa Anisa, balita yang diculik di Bekasi, keliling sejumlah wilayah di Jakarta selama lima hari setelah menculik anak itu di sebuah masjid di wilayah Bekasi pada Selasa (9/4/2019).

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, awalnya tersangka membawa korban ke Stasiun Klender menggunakan angkot pada hari pertama penculikan.

Lalu, ia membawa korban menuju Stasiun Bogor menggunakan transportasi kereta rel listrik (KRL). 

Tersangka pun memutuskan menginap di Stasiun Bogor. Keesokan harinya, mereka bergerak menuju Stasiun Kebayoran Lama.

"Kemudian, dia langsung menuju Stasiun Kebayoran Lama tanggal 10 April, bergerak kembali menuju Cipadu. Mereka bertahan di Cipadu hingga keesokan harinya," kata Argo di Polda Metro Jaya, Senin (15/4/2019).

Baca juga: Kronologi Ditemukannya Balita yang Diculik Seorang Perempuan di Bekasi

Pada 11 April, tersangka membawa korban ke Pasar Kebayoran Lama, Masjid Darussalam di kawasan Kebayoran Lama, lalu menuju Ciledug dan menginap di salah satu masjid di kawasan Ciledug, Kota Tangerang. 

"Kemudian tanggal 12 April, dia menuju Kebayoran Lama kembali dari masjid di Ciledug. Mereka menginap di toko buah di Kebayoran Lama," ujar Argo.

Pada tanggal 13 April, tersangka kembali lagi ke Ciledug, lalu menginap di Pasar Kebayoran Lama.

Akhirnya, pada tanggal 14 April, tersangka memutuskan menuju Stasiun Pasar Senen dan beristirahat sejenak di Masjid At Taufiq.

"Berdasarkan informasi yang didapatkan polisi bahwa tersangka berada di Stasiun Pasar Senen, kita langsung bergerak menuju lokasi dan melakukan penangkapan," ujar Argo.

Polisi pun menyita sejumlah barang bukti, di antaranya kerudung berwarna hijau, tas, dan baju anak berwarna pink.

Atas perbuatannya, tersangka dijerat Pasal 328 KUHP subsider Pasal 330 KUHP dan atau Pasal 76 F jo Pasal 88 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak. Ancaman hukumannya, lebih dari lima tahun penjara.

Sebelumnya diberitakan, Anisa hilang pada Selasa (9/4/2018) pukul 10.00 WIB. Anisa awalnya berada di rumahnya bersama neneknya bernama Sri Wahyuni (34).

Bocah itu lalu keluar dari rumah untuk bermain dan jajan di warung dekat rumahnya.

Baca juga: Tersangka Penculik Balita di Bekasi Menyebut Korban sebagai Cucunya

Setelah mencari keliling kompleks, Sri tidak menemukan jejak cucunya. Berdasarkan rekaman CCTV di masjid, bocah itu dibawa pergi seorang perempuan tua yang memakai baju biru serta berkerudung.

Perempuan itu terlihat memangku Anisa di halaman depan masjid. Tak lama kemudian, dia menggendong Anisa dan pergi dari area masjid.

Anisa ditemukan pihak kepolisian di area Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, Minggu sore kemarin setelah lima hari hilang.

Balita yang diculik di Bekasi itu ditemukan bersama perempuan yang terekam dalam kamera CCTV saat menculiknya di lingkungan Masjid Al Amin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com