Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menengok Antusiasme Penghuni Rusunawa Marunda Mengikuti Pemilu 2019

Kompas.com - 17/04/2019, 13:24 WIB
Vitorio Mantalean,
Palupi Annisa Auliani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com—Sejumlah warga di Rusunawa Marunda, Jakarta Utara tampak cukup antusias mengikuti proses pemungutan suara Pemilu 2019, Rabu (17/4/2019). Indikasinya mulai dari tempat pemungutan suara (TPS) yang dipenuhi warga hingga kostum khas panitia.

Di cluster B yang terdiri dari 10 menara, misalnya, warga memenuhi 8 TPS yang disiapkan. Lalu, Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suar (KPPS) di TPS 71 mengenakan pakaian Betawi sebagai wujud perayaan.

"Kita kan dekat sama Kampung Si Pitung. Jadi, ayolah sekali-sekali kita rayain, wujud identitas kita tetangganya Si Pitung-lah ibaratnya," ucap Kiki (45), salah satu warga yang juga anggota KPPS di TPS 71, di lokasi TPS.

"Tapi, ya meleset juga nih hari ini. Dekorasi juga enggak sempet. Jadi ya cuma panitianya saja, deh," tuturnya.

Baca juga: Melihat Hidupnya Suasana di Rusunawa Marunda

Antusiasme penghuni rusunawa Marunda juga tampak dari sebagian besar kios dan warung makan yang tutup selama waktu pemungutan suara. Hanya satu warung internet (warnet) yang terlihat tetap buka. 

Warnet tersebut menjadi sasaran anak-anak yang belum memiliki hak pilih untuk mengisi waktu senggang pada hari libur pemilu ini. 

"Kami mah jalan terus. Ya, mereka juga enggak butuh diawasin-diawasin amat," ujar Heru yang biasa menjaga warnet. "Daripada lari-larian ngerecokin pemilu."

Rusunawa Marunda memiliki empat cluster (A, B, C, D). Cluster A dan B menjadi yang paling padat dengan 11 dan 10 menara. Adapun cluster C dan D masing-masing memiliki 5 dan 3 menara.

Sejumlah kendala sempat muncul, mulai dari ketidaktahuan warga tentang sejumlah larangan hingga teknis penyelenggaraan pemilu.

Seorang panitia pengawas pemilu (panwaslu) yang enggan menyebutkan namanya menyebut, sejumlah warga awalnya sempat tidak tahu soal larangan membawa tas maupun ponsel ke bilik suara.

Baca juga: Bercocok Tanam dan Berbagi ala Petani Rusunawa Marunda

"Karena kan kami takutnya ada yang menukar surat suara dari dalam tas. Ya, pokoknya kami meminimalisir saja lah, mencegah," kata dia kepada Kompas.com, Rabu (17/4/2019) siang.

Menurut dia, arus pemilih agak lambat karena kesusahan membuka lembar surat suara yang banyak dan tebal.

"Bahkan, ada satu juga tadi yang sempat robek," ujar dia merujuk pada kejadian di TPS 069. "Untung, ya, kami ada cadangan. Amanlah."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com