Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KAI: Pelecehan Seksual yang Dialami Penumpang Wanita Diselesaikan secara Kekeluargaan

Kompas.com - 25/04/2019, 08:23 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Edy Kuswoyo membenarkan peristiwa pelecehan seksual yang dialami penumpang wanita dalam perjalanan kereta api menuju Stasiun Pasar Turi, Surabaya.

Peristiwa tersebut viral di media sosial setelah korban menceritakan kronologinya di akun Twitter pribadinya.

Menurut Edy, kedua belah pihak telah sepakat untuk menyelesaikan masalah tersebut secara kekeluargaan.

"Menanggapi tweet dari akun @xr**by yang menyatakan dirinya telah dilecehkan oleh penumpang lain saat ada di dalam KA Sembrani Nomor 48 dengan rute Gambir-Surabaya Pasar Turi keberangkatan Senin, 22 April 2019, KAI menegaskan bahwa kejadian tersebut telah diselesaikan secara kekeluargaan antara pihak korban dan pelaku," kata Edy saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (24/4/2019) malam.

Baca juga: Viral, Penumpang Wanita Alami Pelecehan Seksual Saat Naik Kereta Jakarta-Surabaya

Edy mengatakan, pihaknya telah mempertemukan kedua belah pihak dalam kereta tersebut. Pelaku telah meminta maaf kepada korban disaksikan oleh kondektur dan polisi khusus kereta api (Polsuska) yang sedang bertugas.

Pelaku tindakan pelecehan tersebut akhirnya turun di Stasiun Cepu.

"Korban dan pelaku sudah kami pertemukan saat di kereta makan. Pelaku sudah meminta maaf dan keduanya sepakat untuk menyelesaikannya secara kekeluargaan dan tidak akan memprosesnya lebih lanjut," ujar Edy.

Edy mengimbau para penumpang untuk tetap waspada saat menggunakan jasa transportasi kereta api.

Baca juga: 2018, Kasus Pelecehan Seksual di KRL Meningkat

Jika mengalami tindakan pelecehan seksual atau tindakan kejahatan lain, penumpang dapat melaporkan kepada Contact Center KAI di nomor telepon 121/021-121 atau menghubungi nomor telepon kondektur kereta api yang tertera di masing-masing kereta.

"Kami mengimbau dan mengingatkan kepada para penumpang agar tetap waspada selama dalam perjalanan, baik dengan barang-barang bawaan maupun perilaku penumpang di sekitar," ujar Edy.

Seorang penumpang wanita mengalami pelecehan seksual dalam perjalanan kereta api jurusan Jakarta-Surabaya pada Senin (22/4/2019). Peristiwa tersebut diceritakan penumpang tersebut melalui akun twitter pribadinya @xr**by. KOMPAS.COM/ RINDI NURIS VELAROSDELA Seorang penumpang wanita mengalami pelecehan seksual dalam perjalanan kereta api jurusan Jakarta-Surabaya pada Senin (22/4/2019). Peristiwa tersebut diceritakan penumpang tersebut melalui akun twitter pribadinya @xr**by.

Sebelumnya diberitakan, seorang penumpang wanita mengalami pelecehan seksual dalam perjalanan kereta api jurusan Jakarta-Surabaya pada Senin (22/4/2019).

Peristiwa tersebut diceritakan penumpang tersebut melalui akun Twitter pribadinya @xr**by. Cuitan tersebut viral di media sosial dan telah dibagikan lebih dari 17.000 kali.

Baca juga: Go-Jek Investigasi Pelecehan Seksual yang Dialami Perempuan Pengemudi

Dalam twit, wanita tersebut menceritakan kronologi peristiwa pelecehan seksual tersebut. Saat itu, dirinya berada di kereta menuju Stasiun Pasar Turi, Surabaya. Ia duduk bersebelahan dengan pelaku pelecehan seksual tersebut. 

Saat korban tidur, pelaku tiba-tiba menarik tangan korban. Setelah itu, pelaku tak berhenti melakukan pelecehan seksual lainnya.

Korban berusaha diam, mencoba menarik tangannya kembali, dan tidak melakukan perlawanan karena merasa ketakutan.

Korban pun memberanikan diri menemui kondektur kereta api untuk melaporkan tindakan pelecehan seksual tersebut.

Pihak Kereta Api Indonesia (KAI) pun mempertemukan korban dan pelaku untuk menyelesaikan masalah tersebut secara kekeluargaan.

Korban menceritakan, pelaku telah meminta maaf kepadanya lantaran korban mengancam akan melaporkan tindakan pelecehan tersebut kepada keluarganya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Megapolitan
Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Megapolitan
Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Megapolitan
Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Megapolitan
Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Megapolitan
Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Megapolitan
Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Megapolitan
Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Megapolitan
Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Megapolitan
Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Megapolitan
Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi 'Pilot Project' Kawasan Tanpa Kabel Udara

Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi "Pilot Project" Kawasan Tanpa Kabel Udara

Megapolitan
Keluarga Korban Begal Bermodus 'Debt Collector' Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Keluarga Korban Begal Bermodus "Debt Collector" Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Megapolitan
Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com