Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPBD DKI: Minggu Pagi, Masih Tersisa 3 Titik Banjir di Jakarta

Kompas.com - 28/04/2019, 09:37 WIB
Dean Pahrevi,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat masih ada 3 titik yang terendam banjir pada Minggu (28/4/2019) pagi pukul 06.00 WIB.

Berdasarkan data dari situs resmi BPBD DKI Jakarta, tiga titik banjir itu terdiri dari dua titik di wilayah Jakarta Selatan dan satu titik di wilayah Jakarta Barat.

Adapun daerah Jakarta Selatan yang terdampak banjir tepatnya di RW 005 dan 008, Kelurahan Pondok Pinang, Kecamatan Kebayoran lama dengan ketinggian air saat ini berkisar antara 10 hingga 20 sentimeter.

Baca juga: Kali Ciliwung Meluap, Ada 6 Titik Banjir di Depok

 

Sedangkan di wilayah Jakarta Barat tepatnya di RW 001, Kelurahan Kembangan Utara, Kecamatan Kembangan dengan ketinggian air berkisar antara 10 sampai 100 sentimeter.

Jumlah titik banjir tersebut menurun drastis jika dibandingkan pada Sabtu (27/4/2019) malam tadi yang berjumlah 12 titik banjir.

Hingga Minggu pukul 06.00 WIB, terdapat sejumlah titik banjir yang sudah surut yakni, di Wilayah Jakarta Selatan, RW 010, Kelurahan Kebon Baru, lalu di Wilayah Jakarta Timur, RW 001, 002, 003, 005, dan 008, Kelurahan Cawang.

Baca juga: Cek Titik Banjir di Cawang, Anies Minta LRT Jabodebek Sediakan Pompa Permanen

Serta, di Wilayah Jakarta Barat yakni di RW 005, Kelurahan Kedoya Selatan, RW 009, Kelurahan Kembangan Selatan, dan RW 004, Kelurahan Kembangan Utara.

Sementara itu, hingga saat ini warga yang masih mengungsi berjumlah 409 Jiwa. Lokasi pengungsi berada berada di tiga titik yakni, satu titik di wilayah Jakarta Timur, satu titik di wilayah Jakarta Selatan dan satu titik di wilayah Jakarta Barat.

Baca juga: Cek Titik Banjir di Cawang, Anies Minta LRT Jabodebek Sediakan Pompa Permanen

Bantuan berupa air bersih, makanan siap saji, serta logistik lainnya berupa air mineral, biskuit, dan matras sudah didistribusikan kepada para pengungsi.

Banjir yang terjadi sejak Jumat hingga Sabtu pagi ini disebabkan air kiriman dari wilayah Bogor yang mengalir lewat Sungai Ciliwung, Sungai Angke, dan Sungai Krukut.

Kompas TV Sejumlah warga Pejaten Timur yang berada dibantaran Kali Ciliwung Sabtu siang mulai membersihkan rumahnya dari lumpur pasca terjadinya banjir. Selain pemukiman sekolah Madrasah Tsanawiyah Negeri 23 yang sempat dilanda banjir juga dilakukan pembersihan sisa-sisa banjir. #banjir #jakarta #banjirpejaten
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com