Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pintu Air Weir 3 Marunda Berbusa, Warga Merasa Tak Terganggu

Kompas.com - 30/04/2019, 15:01 WIB
Tatang Guritno,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Busa terlihat memenuhi aliran Kanal Banjir Timur, tepatnya di Pintu Air Weir 3 Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, Selasa (30/4/2019).

Menurut pedagang kaki lima setempat, busa tidak pernah hilang dan tak mengganggu aktivitas mereka.

Salah seorang warga bernama Romli (50) mengatakan, masih banyak pemancing yang sering mencari ikan di aliran tersebut. 

Baca juga: Busa di Kali Item dan Rencana DKI Atur Usaha Cuci Mobil dan Laundry

"Indikator busa itu berbahaya, kalau buat saya ya dari ikan saja. Di sini belum ada ikan mati, jadi masih aman menurut saya, toh masih banyak juga yang mancing," ujar Romli di Marunda, Jakarta Utara, Selasa.

Senada dengan Romli, warga lainnya bernama Amir (41) mengatakan, busa selalu muncul terutama jika debit air tinggi.

"Dua hari lalu busanya banyak, ya tiap air tinggi pasti banyak busa, tetapi busa di kali ini memang ada terus, setahu saya itu dari air bekas cucian warga ya," ucap Amir.

Baca juga: Kali Item Berbusa, Potret Terbelakangnya Manajemen Limbah Jakarta

Amir menambahkan, dua hari lalu, busa sempat tertiup angin dan meluber ke jalan.

Hal itu disebabkan kondisi debit air tinggi. Ia mengatakan, busa menumpuk karena adanya jaring penahan yang dipasang di pintu air.

"Ini dipasang jaring supaya busanya enggak lepas, karena mau dipakai lomba dayung. Eh akhirnya lepas juga tuh jaring enggak kuat nahan banyaknya busa," tuturnya.

Baca juga: Kali Sentiong Tercemar, Warga Dinilai Lebih Suka Pakai Detergen Berbusa Banyak

Pedagang lainnya, Yanti (40) mengaku sudah terbiasa melihat pintu air berbusa.

Ia bercerita, keberadaan busa sudah ada sejak lima tahun lalu.

"Sejak saya jualan lima tahun lalu juga sudah ada busa. Enggak bau dan bikin gatal. Ya kalau kami yang di sini sudah terbiasalah," ujar Yanti. 

Baca juga: Anies Sebut Busa Kali Sentiong dari Detergen Limbah Rumah Tangga

Selama ini, lanjut dia, dirinya jarang melihat kondisi kali tanpa busa.

"Ya kadang enggak ada busanya, tetapi itu jarang kejadian sih," ujar Yanti.

Berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi, bau deterjen begitu menyengat ketika mendekati aliran air.

Kondisi busa tidak membuat aktivitas warga terganggu, bahkan tampak pengunjung beristirahat dan berbincang di sekitar kawasan kali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com