Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kekompakan Anak Rantau dari Pemalang, Beri Modal Warga untuk Bekerja hingga Bangun Desanya

Kompas.com - 09/05/2019, 06:17 WIB
Tatang Guritno,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pergi mengadu nasib ke ibu kota tak ada salahnya. Namun, jangan lupakan kampung halaman.

Seperti yang dilakukan para perantau dari desa Randugunting dan Kelapa Nunggal, Kelurahan Peguyangan, Kecamatan Bantarbolang, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah.

Di Jakarta, mereka berkumpul untuk terus membangun desanya. Tak hanya itu, para anak rantau yang tergabung dalam Paguyuban Generasi Remaja Randugunting (Grinting) ini juga bakal membantu warga desa lainnya yang ingin merantau.

Pendiri Paguyuban Grinting Damirin Al Sukron mengatakan, bantuan untuk warga yang merantau berasal dari uang iuran bulanan anggotanya.

Bantuan tersebut dapat berupa pinjaman dana atau pengadaan mobil untuk mereka yang hendak bekerja sebagai sopir taksi online.

"Kami punya sampai punya 20 mobil merek Avanza dan Xenia untuk anggota paguyuban yang hendak bekerja sebagai sopir taksi online," ujar Damirin kepada Kompas.com, Selasa (7/5/2019).

Damirin yang juga ketua Paguyuban Grinting kawasan Jakarta Pusat dan Jakarta Barat menjelaskan, salah satu tujuan dari paguyubannya itu adalah mandiri dengan gotong royong antar sesama warga desa.

Baca juga: Saat Sekumpulan Anak Rantau Pemalang Rutin Iuran Bangun Kampungnya...

"Ketimbang warga kami pinjam (dana) dari pihak lain, mending ke paguyuban. Sebab kami ingin anggota kami bisa hidup mandiri dengan bantuan sesama warga desa sendiri," jelasnya.

Adapun Paguyuban Grinting merupakan paguyuban yang berdiri tahun 2010. Saat ini anggota paguyuban tersebut berjumlah 820 orang yang tersebar di wilayah Jabodetabek.

"Pekerjaannya beragam, mulai dari buruh material, pemilik warung tegalan (warteg), hingga sopir taksi online. Setiap bulan iurannya untuk warga laki-laki Rp 25.000 dan perempuan Rp 20.000," ungkap Damirin.

Dari hasil iuran tersebut, dapat terkumpul uang Rp 250 juta rupiah per tahun. Uang itu akan digunakan pula untuk membangun desa.

"Rapat penentuan pembangunan desa dilakukan setiap tahun setelah lebaran. Biasanya 7 hari setelah lebaran sekaligus halal bihalal kita akan mendengarkan permintaan dan masukan warga desa," ungkap Damirin.

Baca juga: Perantau Lintas Agama di Gunungkidul Bagi-bagi Kebutuhan Lebaran

Setelah berdiri 9 tahun banyak hal sudah dilakukan Paguyuban Grinting untuk membangun kelurahannya. 

Hasil paguyuban ini antara lain untuk memberikan dua unit mobil ambulans, membangun Masjid, membeli 12 hektar sawah untuk mempekerjakan petani yang tak punya lahan, membeli dua mesin giling padi, alat pompa air untuk membantu proses irigasi, dan membangun lapangan sepak bola.

"Ke depan kami berencana membeli bus sendiri, supaya ketika berangkat untuk mengikuti pertandingan sepak bola antar kelurahan, kami punya kendaraan sendiri. Jadi seolah-olah seperti club Persija lah," harapnya.

Membangun desa merupakan misi dan visi dari Paguyuban Grinting. Sebab selain untuk kemajuan, desa menurut perkumpulan ini, ibarat sebuah makam.

"Boleh ditinggalkan namun harus tetap dirawat. Hidup di mana saja boleh, tapi jangan lupa membangun tanah kelahiran," pungkas Damirin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anies Enggan Tanggapi Calon Kompetitor: Lebih Penting Memikirkan Nasib Warga

Anies Enggan Tanggapi Calon Kompetitor: Lebih Penting Memikirkan Nasib Warga

Megapolitan
Heru Budi: Selamat Idul Adha, Selamat Libur Panjang...

Heru Budi: Selamat Idul Adha, Selamat Libur Panjang...

Megapolitan
Gibran Sumbang Sapi 1 Ton untuk Pertama Kalinya ke Masjid Istiqlal

Gibran Sumbang Sapi 1 Ton untuk Pertama Kalinya ke Masjid Istiqlal

Megapolitan
Anies Sekeluarga Jalan Kaki ke Masjid Babul Khoirot untuk Shalat Idul Adha

Anies Sekeluarga Jalan Kaki ke Masjid Babul Khoirot untuk Shalat Idul Adha

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Senin 17 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Senin 17 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Megapolitan
Rumah 2 Lantai di Bogor Terbakar, Kerugian Ditaksir Capai Rp 15 Juta

Rumah 2 Lantai di Bogor Terbakar, Kerugian Ditaksir Capai Rp 15 Juta

Megapolitan
Soal Kans Duet dengan Anies di Pilkada Jakarta, Sandiaga: Enggak Ada Ajakan

Soal Kans Duet dengan Anies di Pilkada Jakarta, Sandiaga: Enggak Ada Ajakan

Megapolitan
Rumah Kosong 2 Lantai di Bogor Terbakar, Penyebab Belum Diketahui

Rumah Kosong 2 Lantai di Bogor Terbakar, Penyebab Belum Diketahui

Megapolitan
Dinas KPKP DKI Jakarta Periksa 79.786 Hewan Kurban, Seluruhnya Dinyatakan Sehat

Dinas KPKP DKI Jakarta Periksa 79.786 Hewan Kurban, Seluruhnya Dinyatakan Sehat

Megapolitan
Bisa Cemari Lingkungan, Pengusaha Konfeksi di Tambora Diminta Tak Buang Limbah Sembarangan

Bisa Cemari Lingkungan, Pengusaha Konfeksi di Tambora Diminta Tak Buang Limbah Sembarangan

Megapolitan
Jusuf Kalla Persilakan Anies Maju Pilkada Jakarta 2024

Jusuf Kalla Persilakan Anies Maju Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Ini, Warga: Perbedaan Hal Biasa

Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Ini, Warga: Perbedaan Hal Biasa

Megapolitan
Anies-Sandiaga Tak Berencana Duet Kembali pada Pilkada Jakarta

Anies-Sandiaga Tak Berencana Duet Kembali pada Pilkada Jakarta

Megapolitan
Namanya Diusulkan DPD PDI-P untuk Pilkada Jakarta 2024, Anies: Mengalir Saja, Santai...

Namanya Diusulkan DPD PDI-P untuk Pilkada Jakarta 2024, Anies: Mengalir Saja, Santai...

Megapolitan
Akrab dengan Sandiaga Saat Nobar, Anies Sebut Tak Bahas Pilkada Jakarta 2024

Akrab dengan Sandiaga Saat Nobar, Anies Sebut Tak Bahas Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com