Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelum Dibakar Hidup-hidup, Anjing Lucky Kerap Dapat Perlakuan Tak Menyenangkan

Kompas.com - 14/05/2019, 04:45 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Lucky, anjing berjenis mix dalmatian yang dibakar hidup-hidup oleh oknum ojek online, disebut kerap mendapat perlakuan tak menyenangkan dari warga sekitar wilayah Menteng, Jakarta Pusat.

Pengurus Yayasan Sarana Metta Indonesia, Christian Joshua Pale, mengatakan, kandang Lucky kerap dipukul menggunakan bambu hingga dikencingi.

"Lucky ini milik dari ibu sepuh. Lucky sering jadi bahan usilan manusia di lingkungan sekitar," ucap Christian saat dihubungi Kompas.com, Senin (13/5/2019).

Baca juga: Seekor Anjing Dibakar Hidup-hidup oleh Driver Ojek Online di Menteng

Padahal, Lucky dan pemiliknya, Melly, tak pernah mempunyai masalah dengan warga sekitar.

Bahkan, kandang Lucky selalu ditutup rapat dan Lucky tak pernah dibiarkan keluar ketika Melly tidak di rumah.

"Padahal, pintu (kandang) selalu ditutup rapat, Lucky enggak keluar, tetapi memang mereka (warga) sering usil," katanya. 

Baca juga: Pungut Anak Anjing Liar di Filipina, Wanita Norwegia Meninggal Akibat Rabies

Hingga puncaknya pada Jumat (10/5/2019) sore, ketika Lucky duduk di dalam kandangnya, tiba-tiba salah satu warga, yakni pelaku bernama Maulady Maul kencing di samping kandang Lucky.

Anjing tersebut refleks mencakar pelaku.

Pelaku yang tak terima kemudian mengancam Melly untuk memindahkan anjing tersebut.

Baca juga: Pemkot Surakarta Akui Sulit Larang Perdagangan Daging Anjing, Ini Sebabnya

Namun, karena belum dipindahkan lantaran pemiliknya menunaikan shalat tarawih, Lucky dianiaya dengan cara dilempar botol berisi bensin.

Tak sampai di situ, Lucky dibakar hingga sekarat.

"Saking parahnya untuk diinfus pun susah karena darahnya sudah enggak bagus peredarannya," tutur Christian.

Baca juga: Tulang Anak Anjing di Makam China Kuno Buktikan Ritual Kurban

Perlakuan warga sekitar yang tak menyenangkan ini rupanya juga terjadi saat pihak Yayasan Sarana Metta Indonesia mendatangi lokasi dan mengamankan barang bukti.

"Sabtu kemarin kami investigasi di TKP itu horor banget beberapa oknum warganya," ujarnya. 

Sebelumnya, seekor anjing bernama Lucky ditemukan sekarat sebelum akhirnya tewas lantaran dipukul dan dibakar hidup-hidup di wilayah Menteng, Jakarta Pusat, pada Jumat (10/5/2019) malam.

Anjing Lucky diduga dipukul dengan botol dan dibakar hingga sekarat oleh seorang oknum pengemudi ojek online yang merupakan tetangga pemilik anjing tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com