JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Pengelola Transjabodetabek (BPTJ) Bambang Prihartono mengatakan, pihaknya bakal mengendalikan lampu merah atau lampu lalu lintas di Jabodetabek selama arus mudik 2019 nanti.
Pengendalian ini diharap dapat mencegah kemacetan di jalan-jalan nontol.
"Melalui ATCS akan kita atur supaya tidak terjadi hambatan pada saat arus kendaraan para pemudik melintas di jalan nasional di Jabodetabek," ujar Bambang dalam jumpa pers di Jakarta Pusat, Senin (20/5/2019).
Area traffic control system (ATCS) nantinya dikendalikan BPTJ lewat control room.
Baca juga: Mudik Lebaran, Tol Terbanggi Besar-Palembang Difungsikan Satu Jalur
Sistem ATCS yang terintegrasi ini tersedia di 54 persimpangan dari Jakarta, Bogor, Tangerang, Depok, dan Bekasi.
"Ketika terjadi antrean panjang, kita bisa ubah siklusnya supaya sirkulasi, kendaraan di simpang yang mengalami antrean panjang dapat terurai," ujar Bambang.
Kebijakan ini diambilnya berkaca dari pengalaman Lebaran tahun-tahun sebelumnya.
Tahun lalu, kepadatan arus kendaraan juga terjadi di titik-titik masuk tol di wilayah Jabodetabek.
Kendaraan yang meninggalkan Jakarta tahun lalu mengular hingga ke Semanggi.
"Kita sudah identifikasi ruas mana yang jadi favorit dan kesiapan masing-masing. Kalau kemacetan di lampu lalu lintas bisa diatasi maka 60 persen kemacetan teratasi," ujar Bambang.
Berdasarkan survei home interview yang dilakukan Badan Litbang Kemenhub, jumlah pemudik pada 2019 dari Jabodetabek sebanyak 14,9 juta orang.
Baca juga: Gubernur Banten Izinkan ASN Mudik Pakai Mobil Dinas
Dari jumlah tersebut, 37,6 persen di antaranya memilih tujuan Jawa Tengah. Sementara itu, 24,8 bertujuan ke Jawa Barat. Adapun yang pulang ke Jawa Timur sebanyak 11,1 persen.
Dari 14,9 juta orang, 30 persen di antaranya menggunakan bus, sedangkan 28,9 persen memanfaatkan mobil pribadi.
Lainnya, ada 16,7 persen orang yang memanfaatkan moda kereta api dan 9,5 persen dengan pesawat. Sisanya sebanyak 6,3 persen memilih naik sepeda motor.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.