Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buntut Ambruknya Tembok SDN 11 Pasar Baru...

Kompas.com - 21/05/2019, 08:22 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tembok Sekolah Dasar Negeri 11 Pasar Baru, Sawah Besar roboh dan menimpa sebuah warung makan pada Minggu (19/5/2019) pagi.

Kapolsek Sawah Besar Kompol Mirzal Maulana mengatakan, tembok sekolah itu roboh saat dilakukan renovasi.

"Sekolahnya lagi mau direnovasi. Tembok wartegnya menempel pada tembok sekolah. Saat temboknya mau dirobohkan, terus menimpa warteg itu," kata Mirzal saat dihubungi Kompas.com, Minggu (19/5/2019).

Baca juga: Kronologi Robohnya Tembok SDN 11 Pasar Baru yang Tewaskan 1 Orang

Kronologi kejadian berawal sekitar pukul 10.30 saat tembok tersebut sedang direnovasi.

"Pada saat kami cek di sana SDN 11 Pasar Baru sedang ada rehab. Kemudian ada pemborong yang melakukan pembobolan tembok untuk diruntuhin sehingga bisa dilakukan rehab," ucapnya. 

Saat melakukan renovasi, baik mandor, kenek, maupun pelaksana proyek tak memperhatikan warung makan yang berada di samping tembok.

Baca juga: Terkait Robohnya Tembok SDN 11 Pasar Baru, 4 Orang Jadi Tersangka

Tembok mulai runtuh ketika pekerja mulai mengebor dengan menggunakan alat berat.

"Kemudian tembok runtuh mengenai warung dari Bu LN sehingga ada 3 korban," kata Mirzal. 

Alhasil, LN sang pemilik warung tewas di tempat kejadian, serta dua orang lainnya luka-luka.

Baca juga: Buntut Robohnya Tembok SD di Sawah Besar, Polisi Periksa 2 Pekerja 

Tetapkan 4 tersangka

Hingga saat ini,  polisi telah memeriksa delapan saksi dan menetapkan empat orang sebagai tersangka yakni AK yang merupakan operator alat berat, AM mandor proyek, SI pelaksana proyek, dan FS selaku kenek.

"Terhadap para pelaku kami kenakan Pasal 359 jo Pasal 360 KUHP dengan ancaman hukuman 5 tahun penjara," ucap Mirzal.

Para pelaku dinilai lalai saat melakukan pekerjaan dengan tidak memberitahukan dan berkoordinasi ketika akan menghancurkan tembok.

Baca juga: Renovasi SD di Sawah Besar Berujung Tewasnya Pemilik Warung Tegal...

"Sehingga akibat dari penghancuran tembok itu, tembok yang di atas yang dibor roboh atau runtuh mengenai warung dari warga," ujarnya. 

Pengerjaan tembok itu dinilai tak memiliki surat izin perintah kerja sehingga kepolisian akan melakukan pemeriksaan kepada pihak sekolah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
PMI Jakbar Sebut Stok Darah Mulai Meningkat Akhir April 2024

PMI Jakbar Sebut Stok Darah Mulai Meningkat Akhir April 2024

Megapolitan
Nekatnya Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris, Gelapkan Uang Perusahaan Rp 172 Juta untuk Judi 'Online' dan Bayar Utang

Nekatnya Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris, Gelapkan Uang Perusahaan Rp 172 Juta untuk Judi "Online" dan Bayar Utang

Megapolitan
Psikolog Forensik: Ada 4 Faktor Anggota Polisi Dapat Memutuskan Bunuh Diri

Psikolog Forensik: Ada 4 Faktor Anggota Polisi Dapat Memutuskan Bunuh Diri

Megapolitan
Belum Berhasil Identifikasi Begal di Bogor yang Seret Korbannya, Polisi Bentuk Tim Khusus

Belum Berhasil Identifikasi Begal di Bogor yang Seret Korbannya, Polisi Bentuk Tim Khusus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com