Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Senyum Usma, Rajab, dan Ismail Bisa Kembali Berjualan Usai Pulang dari Istana Bertemu Jokowi

Kompas.com - 28/05/2019, 11:43 WIB
Ardito Ramadhan,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com- Rajab, Usma, Ismail dan Suhama adalah para pedagang yang bernasib sial saat kerusuhan pecah pada Rabu (22/5/2019) lalu.

Para pedagang di Jalan KH Wahid Hasyim dekat Pos Polisi Sabang itu mempunyai kisah pilu lantaran warung dagangannya dijarah massa. Bahkan, warung mi instan milik Ismail dan Suhama ludes terbakar.

"Rokok, minuman, mi, kopi, semua diambil. Ada uang tabungan juga kira-kira Rp 8 juta yang diambil, disiasin Rp 100 perak pun enggak," kata Rajab kepada Kompas.com, Kamis (23/5/2019).

Baca juga: Cerita Usma soal Rokok Habis Dijarah Perusuh 22 Mei hingga Rugi Rp 20 Juta

Para pedagang tersebut mengutarakan bahwa mereka ingin pulang kampung selepas kejadian itu. Sebab, mereka tak bisa berjualan dan harus mulai mengumpulkan modal kembali.

Abdul Rajab (61), pedagang kaki lima (PKL) di Jalan KH Wahid Hasyim, Jakarta Pusat. Dagangan Rajab dijarah sejumlah orang dalam  aksi unjuk rasa yang berujung kerusahan pada 22 Mei 2019 di Jalan KH Wahid Hasyim. Rajab kemudian diundang Presiden Joko Widodo ke Istana Negara dan diberi bantuan untuk bisa melanjutkan lagi usahannya.KOMPAS.com/DEAN PAHREVI Abdul Rajab (61), pedagang kaki lima (PKL) di Jalan KH Wahid Hasyim, Jakarta Pusat. Dagangan Rajab dijarah sejumlah orang dalam aksi unjuk rasa yang berujung kerusahan pada 22 Mei 2019 di Jalan KH Wahid Hasyim. Rajab kemudian diundang Presiden Joko Widodo ke Istana Negara dan diberi bantuan untuk bisa melanjutkan lagi usahannya.

Namun, mereka kini boleh jadi bisa sedikit berlega hati. Cerita pilu yang terdengar hingga telinga Presiden Joko Widodo membuat para pedagang memperoleh bantuan modal.

"Dia ngomong kalau bisa berusaha lagi lah. Ada bantuan dari bapak Presiden, berupa uang. Diamplopin," kata Rajab saat ditemui di warungnya, Sabtu (25/5/2019).

Rajab bersama Ismail diundang menemui Presiden di Istana pada Jumat (24/5/2019) lalu. Usma juga diundang menghadap Presiden pada Senin kemarin.

Baca juga: Cerita Rajab Korban Penjarahan, Kaget Dipanggil Jokowi hingga Harus Pinjam Baju Batik Temannya

Rajab tak mau menyebut besaran nilai uang yang diberi Jokowi. Menurut Rajab, nilai itu cukup untuk dirinya membeli modal untuk kembali berdagang.

"Isinya rahasia. Tapi cukup, alhamdulillah. Kerugian sampai Rp 50 juta lah. Cukup lah untuk mengulang dari awal," ujar Rajab.

Usma, pemilik warung di Jalan KH Wahid Hasyim menutup warungnya yang dijarah massa pada Kamis (23/5/2019).KOMPAS.com/Ardito Ramadhan D Usma, pemilik warung di Jalan KH Wahid Hasyim menutup warungnya yang dijarah massa pada Kamis (23/5/2019).

Diberi pakaian

Usma juga tidak mau membeberkan bantuan modal yang ia terima dari Presiden. Namun, ia mengaku mendapat beberapa helai pakaian untuk menggantikan pakaian-pakaiannya yang ludes.

"Dikasih baju empat," ujar Usma.

Baca juga: Cerita Rajab Bisa Kembali Berjualan Setelah Bertemu Jokowi

Tiga baju dari Presiden itu, yakni kemeja kotak-kotak biru putih dan dua kaus berwarna kuning dan putih. Kepada Presiden, Usma berharap agar situasi di Jakarta dapat aman-aman saja.

Sementara itu, Ismail mengaku tak menyangka dirinya dapat diundang oleh seorang presiden. Apalagi ia juga mendapatkan bantuan modal dari Presiden.

"Sejak saya jualan tahun 1975 di Jakarta, baru sekarang ketemu Presiden. Sampai nangis, saking senengnya," kata Ismail, ditemui di puing sisa warungnya, di Jakarta, Jumat (24/5/2019) malam, seperti dikutip Antara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Megapolitan
Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com