BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Sido Muncul

Mudik Gratis Jadi Obat Rindu Perantau Akan Kampung Halaman

Kompas.com - 31/05/2019, 14:06 WIB
Hotria Mariana,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pagi itu menjadi hari yang membahagiakan untuk Tuginem (47) dan suami.

Pasalnya, pasangan yang berprofesi sebagai penjual jamu itu akan berangkat mudik untuk merayakan Hari Raya Lebaran bersama kedua anaknya di Wonogiri.

Bagi Tuginem mudik kali ini bukanlah mudik biasa. Pasalnya, ia mendapat kesempatan untuk mudik gratis.

“Senang sekali, bisa pulang kampung gratis buat ketemu anak-anak,” ungkap Tuginem.

Tanpa kegiatan mudik gratis ini, bisa jadi Tuginem harus memupuskan harapannya untuk menemui kedua anaknya yang selama ini diasuh oleh sang nenek.

Meski sehari-hari Tuginem dan suami bekerja di Ibu Kota, namun uang yang dihasilkan masih jauh dari kata cukup.

Menurutnya, ketimbang pergi mudik, lebih baik ia menyisihkan uang tersebut untuk kebutuhan kedua anaknya di kampung dan kehidupannya sehari-hari.

Kesempatan mudik gratis tersebut Tuginem peroleh dari agen tempat ia biasa membeli jamu.

Tak perlu berpikir panjang, ia langsung mengambil kesempatan tersebut.

Di lain tempat, ada pula Yanto (57). Namun berbeda dengan Tuginem, penjual jamu asal Bogor ini bahkan bingung mendeskripsikan perasaannya.

“Bagaimana ya? Soalnya sudah lama juga tidak pulang kampung,” ungkap Yanto yang matanya terlihat sedikit berkaca-kaca.

Ketika ditanya kapan terakhir Yanto pulang ke kampung halaman, pria yang saat itu mengenakan kemeja biru dan topi hitam tersebut hanya menjawab singkat. “Kira-kira empat tahun lalu,” ujarnya.

Sambil menenteng dua kardus kecil berisi oleh-oleh untuk anak dan istrinya di Solo, Yanto mengungkapkan kerinduannya.

“Saya rindu sekali sama keluarga, makanya ada kesempatan (mudik gratis) saya ambil.” pungkasnya. Di lain tempat, ada pula Yanto (57). Namun berbeda dengan Tuginem, penjual jamu asal Bogor ini bahkan bingung mendeskripsikan perasaannya.

“Bagaimana ya? Soalnya sudah lama juga tidak pulang kampung,” ungkap Yanto yang matanya terlihat sedikit berkaca-kaca.

Ketika ditanya kapan terakhir Yanto pulang ke kampung halaman, pria yang saat itu mengenakan kemeja biru dan topi hitam tersebut hanya menjawab singkat. “Kira-kira empat tahun lalu,” ujarnya.

Sambil menenteng dua kardus kecil berisi oleh-oleh untuk anak dan istrinya di Solo, Yanto lanjut mengungkapkan kerinduannya.

“Saya rindu sekali sama keluarga, makanya kesempatan (mudik gratis) ini saya ambil biar bisa Lebaran sama mereka (keluarga).” pungkasnya.

Mudik gratis

Bisa mudik gratis ke kampung halaman untuk merayakan Hari Lebaran bersama keluarga merupakan impian bagi para perantau Ibu Kota.

Sebanyak 12.000 pemudik diberangkatkan ke kampung halamannya masing-masing lewat kegiatan Mudik Gratis yang diselenggarakan PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul, Tbk.

Irwan Hidayat melepas para pemudik yang tergabung dalam kegiatan Mudik Gratis Sido MunculDok. Sido Muncul Irwan Hidayat melepas para pemudik yang tergabung dalam kegiatan Mudik Gratis Sido Muncul

Sejak pukul 06.00 Waktu Indonesia bagian Barat (WIB), ribuan pemudik telah memadati area pemberangkatan yang berlokasi di pelataran Museum Purna Bhakti Pertiwi, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, Kamis (30/5/2019).

Kemudian selang tiga jam lebih, yakni pukul 09.30 WIB, satu per satu bus dari 114 bus yang digunakan dalam kegiatan bertajuk Mudik Asik Tanpa Plastik tersebut mulai diberangkatkan.

Pelepasan mudik gratis ke-30 tersebut ditandai dengan pengibaran bendera yang dipimpin langsung oleh Direktur Sido Muncul, Irwan Hidayat.

"Ini sudah tradisi, dan 30 kali mengadakan Mudik Gratis adalah sebuah mujizat bagi Sido Muncul," ungkap sang Filantropis.

Mengenai jumlah bus, Irwan mengatakan, total bus untuk mudik gratis kali ini sebenarnya 189 bus.

“Sisanya diberangkatkan dari Sukabumi, Bandung, Tangerang, Cilegon, Serang, Cikampek, Bogor, dan Cibinong,” jelasnya.

Panggung hiburan disediakan untuk menghibur para peserta mudik gratis.Dok. Sido Muncul Panggung hiburan disediakan untuk menghibur para peserta mudik gratis.

Sementara itu, jumlah peserta semakin diperluas cakupannya. Bila di awal hanya menyasar para pedagang jamu saja, maka kini Sido Muncul memberi kesempatan untuk para Pembatu Rumah Tangga (PRT) dan pedagang asongan.

Jika dilihat dari jumlah pemudik kali ini, angka tersebut menurun dibanding tahun 2018 yang berjumlah 13.000 pemudik.

Menurut Irwan, penurunan tersebut terjadi lantaran banyaknya instansi dan korporasi lain yang mengadakan kegiatan mudik serupa.

Selain itu, ditambahkan oleh Irwan, saat ini pembangunan yang terjadi di daerah mulai seimbang.

"Jika pembangunan di daerah seimbang dengan yang terjadi di kota besar, maka masyarakat akan betah tinggal di sana (daerah), daripada pergi ke Jakarta.” pungkas Irwan.

Dalam acara tersebut, turut hadir beberapa pejabat seperti Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi, Walikota Jakarta Timur, M Anwar, dan pejabat kepolisian serta pihak terkait lainnya.


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Teken 7 Kerja Sama Terkait Proyek MRT, Nilai Kontraknya Rp 11 Miliar

Pemprov DKI Teken 7 Kerja Sama Terkait Proyek MRT, Nilai Kontraknya Rp 11 Miliar

Megapolitan
Penampilan TikToker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Penampilan TikToker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Megapolitan
4 Pebisnis Judi 'Online' Bikin Aplikasi Sendiri lalu Raup Keuntungan hingga Rp 30 Miliar

4 Pebisnis Judi "Online" Bikin Aplikasi Sendiri lalu Raup Keuntungan hingga Rp 30 Miliar

Megapolitan
Remaja yang Tewas di Hotel Senopati Diduga Dicekoki Ekstasi dan Sabu Cair

Remaja yang Tewas di Hotel Senopati Diduga Dicekoki Ekstasi dan Sabu Cair

Megapolitan
Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Megapolitan
Masih Banyak Pengangguran di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Masih Banyak Pengangguran di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Megapolitan
Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Megapolitan
Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Megapolitan
Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Megapolitan
Tiktoker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Tiktoker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Megapolitan
Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Megapolitan
Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi 'Online' di Depok yang Jual Koin Slot lewat 'Live Streaming'

Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi "Online" di Depok yang Jual Koin Slot lewat "Live Streaming"

Megapolitan
Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Megapolitan
komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com