Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat Usul LRT Jakarta Disetop sampai Manggarai dan Stadion BMW

Kompas.com - 14/06/2019, 12:22 WIB
Vitorio Mantalean,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat transportasi dari Institut Studi Transportasi (Intrans) Darmaningtyas mengusulkan agar pembangunan rute LRT Jakarta tidak perlu merambah seluruh wilayah Ibu Kota.

Darmaningtyas menilai, rute LRT Jakarta Koridor 1 Fase 1 yang telah terbentang dari Rawamangun, Jakarta Timur melewatii Pulomas dan Kelapa Gading sampai Pegangsaan Dua, Jakarta Utara hanya perlu diperpanjang sedikit saja.

"Setop (pembangunan lintasan rel) hingga Manggarai saja. Ke utaranya dilanjut sampai Stadion BMW," kata Darmaningtyas saat dihubungi, Kamis (13/6/2019).

Baca juga: Pengamat: Siapa Mau Naik LRT ke Kelapa Gading? Itu Tempat Orang Bermobil

Dia beralasan, kecil kemungkinan LRT Jakarta bakal sukses merebut simpati pengguna kendaraan pribadi. Bahkan, menurut dia LRT Jakarta akan selamanya jadi proyek rugi karena tingkat okupansi penumpang tidak sebanding dengan besarnya subsidi dari APBD untuk biaya operasional.

"Biaya operasionalnya tinggi, penumpangnnya sedikit. Dari mana bisa memperoleh biaya operasional kalau bukan mengandalkan subsidi? Ke Kelapa Gading siapa yang mau naik (LRT Jakarta)? Itu kan tempatnya orang bermobil, okupansinya enggak signifikan. Orang bermobil kan tidak sensitif dengan tarif," kata dia.

Karena itu, lanjut Darmaningtyas, pembangunan jaringan LRT ke seluruh wilayah Jakarta tak diperlukan demi mengurangi potensi kerugian yang lebih besar.

"Sampai Manggarai fungsinya hanya untuk mentransfer atau memfasilitasi penumpang kereta. Kalau ke BMW kan nanti dibangun stadion yang megah, jadi transportasi ke stadion pakai LRT," kata Darmaningtyas.

"Itu menurut saya, sudah paling baik buat enggak menambah beban APBD dan juga memanfaatkan ruang Jakarta yang selama ini kurang digunakan," tambahnya.

Baca juga: M Taufik: LRT Jakarta Proyek Gagal

Saat dihubungi terpisah, Corporate Communication Manager PT LRT Jakarta Melisa Suciati menyebutkan, saat ini pembangunan Fase 2 Koridor 1 sedang memasuki tahap feasibility study oleh pihak pengembang, PT Jakarta Propertindo. Belum dapat dipastikan kapan pembangunannya bakal dilangsungkan.

Sejauh ini, Manggarai dan Stadion BMW (Jakarta International Stadium) tercatat sebagai salah satu titik yang akan dibangun stasiun LRT Jakarta.

"LRT Jakarta Fase 2 itu rencananya akan dibangun PT Jakarta Propertindo dengan jalur Pegangsaan Dua - Jakarta International Stadium dan Velodrome - Manggarai," ujar Melisa, Kamis malam.

LRT Jakarta Koridor 1 Fase 1 Velodrome - Pegangsaan Dua membentang sejauh 5,8 kilometer. Saat ini, total lima stasiun layang sudah siap beroperasi, yakni Stasiun Velodrome, Pulomas, Equestrian, Boulevard Selatan, dan Boulevard Utara. Stasiun sekaligus Depo Pegangsaan Dua masih dalam tahap pengerjaan.

Pada rencana awal, jaringan LRT Jakarta akan dibangun hingga 7 koridor ke seluruh wilayah Jakarta, menyentuh simpul-simpul keramaian seperti Tanah Abang, Kebayoran, Kemayoran, hingga Bandara Soekarno-Hatta.

PT LRT Jakarta pun tengah melakukan uji publik sejak Selasa lalu dengan operasional yang dibuat semirip mungkin dengan rencana operasional resmi. Total, tiga kali LRT Jakarta sudah melakukan uji coba semacam itu tetapi belum kunjung ada titik terang kapan moda transportasi itu beroperasi secara komersial.

Direktur Proyek LRT PT Jakarta Propertindo Iwan Takwin hanya memberikan indikasi bahwa LRT Jakarta akan beroperasi dalam waktu dekat. Menurut Iwan, tahap uji publik yang digelar mulai Selasa itu merupakan tahap pamungkas sebelum LRT Jakarta resmi beroperasi.

"Iya betul (tahap terakhir), sama kayak MRT. Supaya kami bisa tahu bagaimana mengantisipasi di mana kekurangannya. Ini kan rangkaian sebelum operasi komersial," kata Iwan ketika dikonfirmasi, Selasa siang.

"Sekarang kami tinggal tunggu sertifikasi operasinya," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Ibu Rekaman Anak Bersetubuh dengan Pacar | Jukir Liar di Jakarta Diberantas

[POPULER JABODETABEK] Ibu Rekaman Anak Bersetubuh dengan Pacar | Jukir Liar di Jakarta Diberantas

Megapolitan
Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com