Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalan Setiabudi Utara Padat Merayap Imbas Penutupan Jalan Setiabudi Tengah

Kompas.com - 17/06/2019, 11:23 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA,  KOMPAS.com - Penutupan Jalan Setiabudi Tengah, Jakarta Pusat, berimbas dengan kepadatan Jalan Setiabudi Utara Raya.

Berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi pada Senin (17/6/2019), sejumlah kendaraan dari arah Tanah Abang tak bisa berbelok ke Jalan Setiabudi Tengah dan memilih melintas di Jalan Setiabudi Utara Raya. 

Begitu pun dengan kendaraan dari arah Rasuna Said yang berbelok kiri memasuki jalan tersebut.

Baca juga: Jalan Setiabudi Tengah Ditutup, Sejumlah Pengendara Bingung

Jalan Setiabudi Utara Raya memang hanya berjarak satu blok dari Jalan Setiabudi Tengah.

Kepadatan juga terjadi lantaran banyak kendaraan yang memutar balik kendaraannya.

Jalan ini pun hanya dijaga oleh satu petugas yang mengarahkan para pengendara untuk saling bergantian melintas.

Baca juga: Simak Rekayasa Lalu Lintas saat Jalan Setiabudi Jakarta di Tutup

Meski demikian, pengendara tak menunggu lama untuk bisa melewati kepadatan tersebut. 

Petugas jaga Saiful mengatakan, selain karena penutupan jalan kepadatan terjadi lantaran hari Senin.

"Senin memang selalu padat apalagi ada penutupan jalan," ucapnya kepada Kompas.com, Senin. 

Baca juga: Ada Proyek LRT Jabodebek, Jalan Setiabudi Tengah Ditutup Mulai 17 Juni 2019

Ia menyebut kendaraan tertahan cukup lama karena banyaknya kendaraan yang memutar.

"Ini karena banyak yang putar kendaraan jadi yang lain tertahan," ujar Saiful. 

Sementara itu salah satu pengendara, Rahmat berharap agar pengerjaan LRT cepat selesai.

Hal ini agar ia tak perlu memutar kendaraannya jauh-jauh dan terkena macet.

Baca juga: Rabu Malam, Stasiun MRT Setiabudi dan Bendungan Hilir Juga Tutup

"Biasanya lewat Setiabudi Tengah tinggal lurus, sekarang istilahnya harus lewat jalan alternatif ini," katanya. 

Adapun, Dishub melakukan rekayasa lalu lintas di kawasan ini mulai tanggal 17 Juni sampai dengan 30 September 2020.

Rute rekayasa lalu lintas pada tanggal 17 Juni 2019 sampai 28 Februari 2020 yaitu dari arah Tanah Abang menuju Rasuna Said diahlikan melewati melewati Jalan Margono Djoyokusumo-Jalan Galunggung-Kawasan Landmark-Jalan Sudirman-Jalan Setiabudi Raya-Jalan Setiabudi III (Kawasan Setiabudi atau melalui Jalan Galunggung putar balik sebelum lampu lalu lintas Halimun-jalan Gembira-Jalan Rasuna Said dan seterusnya. 

Rekayasa lalu lintas dari arah Rasuna Said menuju Tanah Abang/Sudirman dialihkan melalui Jalan Rasuna Said-Jalan HOS Cokroaminoto-kupingan Jalan Sumenep-Jalan Latuharhari belok kanan ke Halimun-Jalan Galunggung-Jalan Margono Djoyokusumo dan seterusnya, atau Jalan Setiabudi Utara-Jalan Taman Setiabudi II-Jalan Setiabudi Raya-Jalan Sudirman dan seterusnya. 

Pengguna jalan juga bisa menggunakan Jalan Prof DR Satrio untuk menuju Tanah Abang. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com