BEKASI, KOMPAS.com - Urusan selera makan memang tak bisa dipaksakan. Ketika berkunjung ke luar negeri, raga boleh jadi ada di negeri seberang, namun lidah tertinggal di kampung halaman.
Agaknya itu yang dirasakan Dedeh (60), jemaah haji asal Subang, yang hendak berangkat ke Tanah Suci Mekkah melalui Asrama Haji Embarkasi Bekasi, Kamis (11/7/2019).
Koper Dedeh termasuk salah satu koper yang "bermasalah" di ruangan pemeriksaan karena diduga mengandung barang yang dilarang dibawa.
Uniknya, saat digeledah, justru berbagai bumbu masak khas Nusantara yang menyembul di antara pakaian-pakaiannya.
"Bawa ini nih, ada teri, bawang goreng, sambal botol," kata Dedeh dalam bahasa Sunda sembari menunjukkan sejumlah bumbu masak bawaannya.
"Sudah matang kalau terinya mah," imbuhnya.
Baca juga: Akal-akalan Jemaah Haji agar Tetap Bisa Bawa Rokok ke Tanah Suci
Ia kemudian menggali lebih dalam barang bawaan di kopernya untuk mencari rice cooker. Petugas memang melarang benda elektronik, termasuk rice cooker, untuk dibawa terbang ke Arab Saudi. Ketika membongkar kopernya, tercecerlah sejumlah bumbu lainnya.
"Ini gula merah, ada Masako, sama sambel terasi. Namanya juga orang Sunda enggak pas kalau enggak nyambel," kata Dedeh.
Setelah rice cooker dikeluarkan dari kopernya, petugas sempat menanyakan rupa sebuah benda pipih dengan diameter sekitar 30 centimeter yang terbungkus kantong plastik.
"Cobek itu, cobek kayu buat nyambel. Bawa juga ulekannya, tapi kecil," ujarnya.
Dedeh mengaku membawa rice cooker karena disarankan oleh saudaranya yang pernah naik haji beberapa tahun lalu.
"Karena saudara saya tahun dulu bisa bawa rice cooker pas naik haji. Ini disarankan sama dia, bawa rice cooker saja, enggak apa-apa," ia menjelaskan.
Lain lagi dengan Siti Hapsoh, jemaah haji kloter 17 asal Kabupaten Bogor. Saat kopernya digeledah oleh petugas, berbagai macam bahan makanan langsung berceceran.
Ia membawa banyak mi instan, mulai dari kemasan bungkus hingga gelas. Makanan satu ini agaknya memang sulit dilepaskan dari selera orang Indonesia.
Baca juga: Dalam Sehari, Petugas Bea Cukai Sita 200 Bungkus Rokok Jemaah Haji
Menariknya, Siti membawa beras hingga sebotol minyak goreng berukuran 2 liter. Tak ayal, petugas langsung menyita minyak goreng tersebut lantaran tak sesuai kualifikasi. Siti menolak diwawancara dan tak mengizinkan Kompas.com mengambil gambar.
Begitu pula Dewi (26), jemaah asli asal Kabupaten Bogor yang akan naik haji sendirian. Ia juga membawa sejumlah makanan "andalan" untuk menemaninya selama ibadah haji di Mekkah.
"Biasa lah orang Indonesia, bawa cemilan, mi (instan), bawa ikan asin juga," kata Dewi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.