JAKARTA, KOMPAS.com — Kemacetan selalu terjadi di depan halte Stasiun Palmerah atau tepatnya di sepanjang Jalan Palmerah Timur pada saat jam pergi atau pulang kerja.
Kemacetan terutama terlihat dari arah Pejompongan menuju Stasiun Palmerah dan Gedung DPR. Selepas itu, tepatnya di lampu merah arah Pasar Palmerah, kemacetan terurai dan kendaraan leluasa melintas.
Kompas.com mencoba menyusuri jalan tersebut pada Selasa (22/7/2019) pukul 16.30. Penumpukan kendaraan roda dua dan empat sudah terlihat dari arah Pejompongan.
Kemacetan semakin menjadi ketika ada kendaraan masuk dari Jalan Gatot Subroto ke Jalan Palmerah Timur.
Baca juga: Kurangi Macet, PT Transjakarta Batasi Bus Ngetem di Stasiun Palmerah
Terjadi penyempitan jalan di Palmerah Timur, tepatnya di samping kantor Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup. Padahal, kendaraan datang dari dua arah. Akibatnya, kendaraan tersebut menumpuk di satu jalan dan bertemu di Jalan Palmerah Timur.
Pusat kemacetan terlihat di depan halte Stasium Palmerah, tepatnya di samping gedung DPR ataupun arah sebaliknya. Sebab, di sana kendaraan roda dua, khususnya ojek online, berhenti untuk mengambil atau menurunkan penumpang.
Namun, sore itu ada satu petugas polisi lalu lintas yang menyuruh agar para ojol segera jalan dan tidak menumpuk di halte saja.
Baca juga: Jumlah Bus Ngetem di Stasiun Palmerah Dibatasi, Begini Kondisinya
Beberapa patuh akan imbauan polisi itu, tetapi beberapa ojol nakal tetap saja berdiam di tempat dengan alasan sedang menunggu penumpang.
Salah satu pengendara ojol, Iwan, mengatakan sudah biasa dengan situasi ini. Tapi, ini tetap harus dia lakukan karena banyak penumpang pada jam-jam pulang kantor.
"Ya, begini Mbak, macet. Tapi kalau jam segini kan banyak yang order dari sini, ada yang ke sini juga," katanya pada Selasa.
Sekitar 200 meter dari halte, terlihat halte transit Transjakarta. Alhasil, kemacetan semakin bertambah karena Transjakarta menaikturunkan penumpang di jalan tersebut.
Tak sedikit Transjakarta yang berhenti di jalan tersebut dan memakan hampir sebagian ruas jalan.
Sementara itu, di sepanjang jalan juga tidak terlihat adanya rambu larangan parkir atau larangan berhenti.
Hanya terlihat satu rambu di dekat halte transit Transjakarta dekat lampu merah Jalan Gelora.
Salah satu penumpang KRL, Cindy, mengatakan sudah biasa dengan situasi ini.
"Kadang stres kalau sudah masuk ke jalan ini (Jalan Palmerah Timur), tapi saya kan rumah di Sudimara, naik dari (Stasiun) Palmerah terdekat," katanya.
Begitu pula dengan Tama yang sehari-hari juga harus naik dan turun di Stasiun Palmerah. Dia mengatakan sudah biasa dengan kemacetan yang ada.
"Pagi, sore sama saja, berangkat kena macet, apalagi pulang. Tapi, saya kan juga naik ojol ke stasiun, yang bikin macet juga ojol ini," katanya.