Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hanya Berhanduk, Supriyadi Selamatkan Anaknya dari Kebakaran di Koja

Kompas.com - 25/07/2019, 16:38 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kebakaran menghanguskan puluhan rumah kontrakan di Jalan Mandiri III, RT 03/RW 09, Rawabadak Selatan, Koja, Jakarta Utara, Kamis (25/7/2019).

Satu orang tewas dan satu orang lainnya mengalami luka bakar dalam peristiwa itu.

Supriyadi (43), salah seorang korban selamat menceritakan bagaimana peristiwa tersebut terjadi. Saat itu dia sedang mandi di kamar mandi bersama yang ada di rumah kontrakan tersebut.

Selesai mandi, dia mendengar teriakan warga yang menyebutkan ada kebakaran. Dia lantas membangunkan anaknya yang sedang tidur untuk segera menyelamatkan diri.

"Ada anak saya di dalam  (kontrakan) langsung saya bangunin, saya mau masuk enggak jadi api sudah di depan muka," kata dia.

Baca juga: 30 Petak Kontrakan di Koja Terbakar, Satu Orang Meninggal, Seorang Terluka

Dengan hanya menggunakam handuk, Supriyadi masih sempat menyelamatkan anaknya. Barang-barang di rumahnya terpaksa ia biarkan hangus terbakar.

Ia langsung berlari ke arah sumur yang cukup jauh dari lokasi untuk mengambil air. Berbekal sebuah ember, dia bersama-sama warga lainnya mencoba memadamkan api.

Namun angin bertiup kencang sehingga api dengan cepat menghanguskan total 30 petak kontrakan.

"Udah gak kuat itu sama warga bareng semua (menyiram air). Udah abis semua baru datang pemadam," ujarnya.

Saat api mulai berhasil dijinakkan dengan bantuan petugas, ia mencoba masuk ke dalam deretan kontrakan tersebut. Di salah satu kamar ia menemukan seorang warga bernama Siti (45) yang sudah hangus terbakar.

"Satu tubuhnya habis semua, kami kan tahunya pas api sebagian padam, baru kami lihat ada korban. Kami panik sih, nggak tahu ada orang di dalam atau gimana," ucapnya

Pada pukul 13.30 WIB, Supriyadi tampak mengais-ngais puing di bekas kontrakannya.

Ia berharap masih ada barang yang bisa digunakan setelah peristiwa tersebut.

"Gak sempat nyelamatin apa-apa, orang saya cuma pakai handuk doang. Ini pakaian boleh dikasih ini," ujarnya.

Kanit Reskrim Polsek Koja AKP Andry Suharto menyatakan, kebakaran itu terjadi sekitar pukul 11.00 WIB.

"Asal api diduga dari rumah petakan yang ditempati Ibu Eman dalam keadaan kosong. Lalu api menyambar dan makin membesar karena tiupan angin," kata Andry.

Korban tewas dan korban luka telah dibawa ke Rumah Sakit Mulyasari, Koja, Jakarta Utara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Megapolitan
Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Megapolitan
Pelaku Pembunuhan Kakak Tiri di Medan Serahkan Diri ke Polresta Bogor

Pelaku Pembunuhan Kakak Tiri di Medan Serahkan Diri ke Polresta Bogor

Megapolitan
Cerita Warga Trauma Naik JakLingko, Tegur Sopir Ugal-ugalan Malah Diteriaki 'Gue Orang Miskin'...

Cerita Warga Trauma Naik JakLingko, Tegur Sopir Ugal-ugalan Malah Diteriaki "Gue Orang Miskin"...

Megapolitan
Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Megapolitan
STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

Megapolitan
Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Megapolitan
Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Megapolitan
Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Megapolitan
Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Megapolitan
Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Megapolitan
Kemiskinan dan Beban Generasi 'Sandwich' di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Kemiskinan dan Beban Generasi "Sandwich" di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com