Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

200 Bangunan Liar Sulitkan Upaya Bersihkan Kali Bahagia di Bekasi

Kompas.com - 29/07/2019, 12:33 WIB
Vitorio Mantalean,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com — Ratusan bangunan liar yang berdiri di bantaran Kali Bahagia atau Kali Busa, Kelurahan Bahagia, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, dianggap telah menghalangi upaya pembersihan kali. Saat ini sampah-sampah plastik menutup kali itu sepanjang 1,5 sampai 2 kilometer.

"Kendalanya, untuk melakukan pembersihan sampah secara maksimal harus pakai alat berat. Alat berat agar sampai ke lokasi itu tidak mungkin karena ada 204 bangunan liar," kata Sekretaris Kelurahan Bahagia, Mawardi, di lokasi, Senin (29/7/2019) pagi.

"Andai tidak ada bangunan liar, alat berat bisa masuk, kami siap membersihkan lokasi. Armada sudah siap," katanya.

Mawardi juga menujukkan berkas yang menyebutkan bahwa bangunan-bangunan liar itu sudah pernah dapat surat pemanfaatan lahan sementara dari Perum Otorita Jatiluhur Kementerian PUPR. Bantaran DAS Kali Bahagia atau Kali Busa itu berada di bawah Perum Otorita Jatiluhur.

Pemanfaatan lahan sementara itu mensyaratkan bahwa sewaktu-waktu lahan itu mau dipakai, warga tak dapat menuntut ganti rugi.

Baca juga: Sampah di Kali Bahagia Sebabkan Banjir dan Penyakit bagi Warga Sekitar

Ketua RW 021 Kelurahan Bahagia, Ariffudin, yang wilayahnya berdampingan dengan Kali Bahagia menyebutkan, keberadaan bangunan liar sudah ada sejak lama, tetapi tak berkorelasi langsung dengan keberadaan sampah-sampah plastik di kali yang berada di perbatasan Kabupaten dan Kota Bekasi itu.

"Sejak sebelum 2000 itu mereka (penghuni bangunan liar) sudah ada, tapi waktu itu mereka sedikit, garap sawah, waktu itu bantaran kali masih banyak sawah banyak kebun, banyak yang mancing juga. Dari 2010 ke sini mulai makin banyak bangunan liar. Sampah sudah banyak memang sejak dulu, tapi mulai parahnya kami lihat Januari 2019," kata Ariffudin di lokasi, Senin.

"Sampah ini bukan dari perumahan sekitar, tapi kumpulan dari jauh," kata dia.

Ariffudin mengatakan, pihaknya telah beberapa kali mengumumkan kemungkinan pembongkaran bangunan-bangunan liar itu untuk memberi akses masuk bagi alat berat membersihkan sungai. Menurutnya, para penghuni tak keberatan.

"Di sini (bangunan liar) banyakan jadi kontrakan. Yang punya, ya warga saya juga. Mereka sudah dibilangin, mereka terima. Penghuninya kan juga ngontrak, berpindah buat mereka mestinya enggak jadi masalah," ungkap Ariffudin.

Baca juga: Kali Bahagia di Babelan Bekasi Tertutup Sampah Plastik

Akibat berjejalnya bangunan liar di bantaran kali yang kini mengalami pendangkalan, usaha membersihkan Kali Bahagia itu terpaksa menggunakan pendekatan manual.

"Kami mengangkut sampah yang sifatnya ringan, kemungkinan secara manual. Kami akan sama-sama, dari kodim dan polisi untuk kerja bakti membersihkan sampah di sini," ujar Mawardi.

Saat ini, kali yang terletak di perbatasan Kecamatan Bahagia, Kabupaten Bekasi, dengan Kecamatan Kaliabang Tengah, Kota Bekasi, itu tertutup sampah anorganik beragam jenis, seperti styrofoam, kantong dan botol plastik. Aroma tak sedap menyeruak dari kali yang tak lagi tampak aliran air itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com