Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ganjil Genap di Jalan Tomang Raya, Warga: Mau Enggak Mau Patuh, Walau Berat

Kompas.com - 07/08/2019, 19:52 WIB
Verryana Novita Ningrum,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perluasan sistem pembatasan kendaraan berdasarkan nomor polisi ganjil genap akan diterapkan mulai 9 September 2019.

Sebanyak 25 ruas jalan akan diterapkan sistem ganjil genap. Perluasan ini menuai pro kontra dari beberapa pengguna jalan.

Salah satunya Bastian (25), warga Cengakareng yang kerap melewati Jalan Tomang Raya, Jakarta Barat. Jalan ini termasuk salah satu jalan yang akan diterapkan sistem ganjil genap.

Bastian mengaku akan mematuhi segala aturan yang berlaku, meskipun agak membuatnya sedikit kerepotan.

"Saya kan ke sini memang keperluannya ke RS Tarakan, sering ke sana untuk antar keluarga, kalau nanti ganjil genap ya enggak apa-apa saya patuh saja, walaupun agak repot," kata Bastian saat ditemui di sekitar Jalan Tomang Raya pada Rabu (7/8/2019).

Baca juga: Informasi Lengkap Seputar Sistem Ganjil Genap Terbaru

Alternatif lainnya, dia akan menggunakan bus Transjakarta, dengan membawa keluarganya itu.

"Nanti mungkin coba Transjakarta berhenti di Halte Tomang Mandala, atau nanti berangkatnya bukan di jam-jam yang pas ganjil genap, kalau bisa," kata dia.

Pengemudi lain, Randy yang bekerja di sekitar Jalan Tomang Raya tidak terlalu setuju dengan peraturan ganjil-genap ini. Dia yang sehari-hari menggunakan kendaraan pribadi agak keberatan.

"Ya, mau enggak mau (mematuhi), walaupun berat ya. Transportasi umum juga mau naik apa yang bisa cepat dan nyaman," kata dia.

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Ganjil Genap Jakarta Diperluas

Namun, dia mengakui bahwa Jalan Tomang Raya sangat padat. Apalagi, di waktu-waktu jam pergi dan pulang kerja.

"Lihat saja memang macet banget, makanya saya kadang duduk di sini dulu (di minimarket), tunggu sampai enggak macet. Tapi, kalau naik angkutan umum saya lebih enggak sanggup," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com