Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komunitas Ciliwung Depok Kibarkan Bendera di Sungai

Kompas.com - 17/08/2019, 08:35 WIB
Sandro Gatra

Editor

Sumber Antara

DEPOK, KOMPAS.com - Komunitas Ciliwung Depok (KCD) untuk yang keenam kalinya menyelenggarakan upacara pengibaran Bendera Merah Putih dalam rangka memperingati 74 tahun Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia di aliran Sungai Ciliwung.

"Kegiatan yang menjadi tradisi ini berlangsung di tengah aliran Ciliwung Kota Kembang atau Grand Depok City," kata Koordinator KCD Taufik DS di Depok, Sabtu (17/8/2019), seperti dikutip Antara.

Tim pengibar bendera bergerak dengan perahu karet menuju tiang bendera yang berada pada cadas di tengah aliran Ciliwung setempat kemudian dilakukan upacara pengibaran bendera.

Upacara tersebut diikuti oleh para relawan pegiat sungai, pecinta alam, pelajar atau mahasiswa dan masyarakat luas.

Baca juga: Sepenggal Cerita Usai Para Mantan Teroris Laksanakan Upacara 17 Agustus: Mulai Was-was hingga Rasakan Getaran Dalam Jiwa

"Nilai kejuangan tidak hanya berkobar dalam diri bangsa Indonesia saat merebut kemerdekaan negeri tercinta ini, akan tetap ada dalam sanubari masyarakat termasuk dalam membebaskan Ciliwung dari kerusakan oleh alam dan perusakan oleh manusia," jelasnya.

Komunitas Ciliwung Depok (KCD) merupakan kumpulan relawan yang bergerak secara independen dan tidak berafiliasi dengan golongan manapun, muncul atas keresahan karena semakin meluasnya kerusakan di aliran Ciliwung bagian tengah akibat alih fungsi sempadan.

Selain itu juga adanya pengurukan empang dan situ, pembuangan limbah pabrik dan rumah potong ternak termasuk kebiasaan lama masyarakat seperti meracun sungai, menembak binatang dan membuang kotoran dan sampah.

Dalam beberapa kegiatannya Komunitas Ciliwung Depok menemukan fakta kerusakan dan perusakan lingkungan DAS Ciliwung.

Dari kenyataan temuan atau fakta yg didapat selama kegiatan tersebut selalu mendesak pemkot maupun pusat selaku mitra atau sesama stakeholder, melakukan tindak lanjut sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

Baca juga: 74 Tahun Indonesia Merdeka, Suku Terasing di Maluku Ini Akhirnya Gelar Upacara

KCD mempunyai visi mengajak masyarakat kampung di sepanjang alirannya untuk menjaga dan merawat Ciliwung mereka.

Ada beberapa titik perhatian yang perlu diperhatikan dalam merawat Ciliwung, antara lain mengurangi run-off air dari daratan masuk ke sungai, menetapkan garis sepadan sungai sebagai wilayah konservasi dan penegakan hukum atas pelanggaran pemanfaatan dan pengelolaan sungai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran Mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran Mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut di Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut di Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi di Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com