TANGERANG, KOMPAS.com - Camat Sindang Jaya, Kabupaten Tangerang, Banten, Abidin mengambil sikap tegas dengan menutup pembakaran limbah yang diduga berdampak kepada bayi yang terkena infeksi saluran pernapasan (ISPA).
"Betul, kami akan mengambil sikap. Kami akan musyawarahkan untuk (pembakaran) ditutup," kata Abidin kepada kompas.com, Rabu (28/8/2019).
Berdasarkan data yang didapatnya, saat ini sudah ada 17 pembakaran limbah yang tersebar di Sindang Jaya. Sebelas pembakaran di antaranya merupakan limbah perusahaan dari PT Harvest Indo, sedangkan enam lainnya berasal dari limbah Hotel.
Limbah-limbah dari dua perusahaan tersebut berupa plastik-plastik yang disortir sebelum akhirnya dibakar.
Baca juga: Dibanding Lokasi Pembakaran Limbah, Rumah Bayi Terkena ISPA Lebih Dekat dengan Kandang Sapi
Karena itu, untuk mencegah penyakit yang timbul di masyarakat, Abidin akan menutup kegiatan pembakaran limbah melalui musyawarah.
"Melanjutkan penutupan yang sudah dilakukan sebelumnya. Kami akan menutup kembali atas musyawarah dengan muspika dan para tokoh," tutupnya.
Sebelumnya, sesak napas hingga infeksi saluran pernapasan (ISPA) belum lama ini diderita oleh bayi yang usianya baru genap satu bulan.
Dalam video yang viral di media sosial disebutkan bahwa bayi itu menderita ISPA karena pembakaran sampah B3 ilegal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.