Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPU Tetapkan 50 Anggota DPRD Kabupaten Bekasi

Kompas.com - 30/08/2019, 21:38 WIB
Sandro Gatra

Editor

Sumber Antara

BEKASI, KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, menetapkan 50 anggota DPRD Kabupaten Bekasi terpilih periode 2019-2024, melalui rapat pleno penetapan perolehan kursi partai politik dan calon legislatif terpilih di salah satu hotel di Cikarang, Jumat (30/8/2019).

Pada rapat pleno penetapan KPU Kabupaten Bekasi, Partai Gerindra meraih kursi terbanyak dengan 11 kursi, disusul PKS dengan 10 kursi, dan PDI Perjuangan serta Partai Golkar dengan masing-masing tujuh kursi.

Kemudian Partai Demokrat yang meraih enam kursi, PAN tiga kursi, PPP dua kursi, dan terakhir Partai Nasdem, PBB, PKB, serta Partai Perindo masing-masing meraih satu kursi.

"Ini mungkin yang terakhir se-Indonesia dan ini juga batas terakhir karena besok (31/8/2019), KPU RI akan menetapkan seluruh hasil nasional," kata Ketua KPU Kabupaten Bekasi Jajang Wahyudin, seperti dikutip Antara.

Rapat pleno penetapan ini berdasarkan surat perintah KPU RI nomor 1184 Tahun 2019 tanggal 26 Agustus 2019 yang memerintahkan KPU Kabupaten Bekasi untuk melaksanakan pleno sesuai tahapan yang diputuskan KPU RI nomor 1297 tanggal 23 Agustus 2019.

Baca juga: Anggota DPRD Kota Bekasi Kantongi Penghasilan Lebih dari Rp 40 Juta Sebulan

"Dari dua surat perintah itu maka kami melaksanakan pleno penetapan pascaputusan MK yang menerima salah satu gugatan yang telah kami selesaikan melalui proses penyandingan data di TPS Desa Telaga Murni, Kecamatan Cikarang Barat," katanya.

Dengan pleno penetapan ini, maka segala gugatan mengenai hasil pemilu dinyatakan telah selesai. Begitu pula dengan tugasnya sebagai penyelenggara pemilu.

"Kami hanya tinggal menyerahkan putusan pleno ini kepada Jawa Barat untuk selanjutnya memasuki proses tahapan penetapan di Dewan melalui paripurna," kata dia.

Baca juga: 5 Fakta Pelantikan Anggota DPRD Kota Bekasi 2019-2024

Merespons rekomendasi Bawaslu Kabupaten Bekasi terkait Undang-Undang Nomor 7 tahun 2017 yang menyebut partai politik yang tidak menyerahkan laporan dana kampanye maka tidak diikutsertakan dalam penetapan caleg terpilih, Jajang menganggap persoalan itu sudah selesai.

"Jadi ada dua partai, yaitu PSI dan PKPI yang tidak melaporkan dana Laporan Penggunaan dan Penerimaan Dana Kampanye (LPPDK) terakhir tapi kebetulan juga memang tidak ada caleg dari kedua partai itu yang terpilih," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com