Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

LBH Jakarta Akan Laporkan Dugaan Kekerasan Satpol PP dan Ormas Saat Gusur Warga Jakasetia

Kompas.com - 02/09/2019, 20:37 WIB
Vitorio Mantalean,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta akan melaporkan dugaan tindak kekerasan yang dilakukan oleh Satpol PP dan ormas ketika menggusur warga Kampung Poncol Bulak, Jakasetia, Bekasi Selatan, Senin (2/9/2019) sore.

Kekerasan dialami oleh beberapa mahasiswa pendamping warga terdampak gusuran yang coba membuat barikade melindungi warga.

Mereka dijambak, ditendang, diinjak, hingga dihantam balok serta disundut rokok oleh para penggusur.

Baca juga: Gusur Warga Jakasetia Bekasi, Satpol PP dan Ormas Diduga Lakukan Kekerasan

Seorang warga lansia, Sukiyati (66) turut jadi korban kekerasan ketika ia didorong hingga jatuh dan ditendang.

"Malam ini kami rencananya lapor ke Polda Metro Jaya karena ada lansia jadi korban represivitas," ujar Ayu Eza, advokat LBH Jakarta yang mendampingi warga Jakasetia, kepada Kompas.com di lokasi gusuran, Senin (2/9/2019) sore.

Ayu menyebut, represivitas itu amat tidak bisa dibenarkan, terlebih ketika warga dan mahasiswa pendamping sama sekali tak melancarkan perlawanan.

Secara jumlah, Satpol PP dan ormas yang menyerbu lokasi gusuran pun jauh lebih banyak ketimbang warga dan mahasiswa yang berdiam di sana.

"Kami wanti-wanti agar diskusi, kalau tidak  bisa (diskusi), diam saja. Kita diam saja masih dipukul. Kami tidak ngapa-ngapain saja ternyata tetap saja (direpresi)," ujar Ayu.

"Kemarin kami ada video, pas Jumat (30/8/2019) kemarin, ada Satpol PP dan alat berat. Mereka (Satpol PP) bilang bahwa tidak ada surat tugasnya," imbuhnya.

Ayu mengatakan, warga sudah pernah meminta perlindungan pada pihak Polsek Bekasi Selatan dan Polres Metro Bekasi Kota dari tindakan semena-mena begini. Akan tetapi, permintaan itu tak bersambut.

Baca juga: Anak Muda hingga Nenek-nenek Korban Penggusuran di Bekasi Demo di Kantor BPN

Seorang ibu yang enggan menyebut namanya juga mengatakan hal serupa.

"Kami sudah ke polres saat penebangan, sudah enggak tenang, tapi di polres enggak ada respons. Harapanya kan ketika ada polisi kan bisa mencegah (tindakan represif). Kenyataannya, tadi ada polisi, tapi melihat warga direpresi diam saja," ujar ibu itu.

Keadaan itu yang membuat warga dan LBH Jakarta akan membawa masalah ini langsung ke Polda Metro Jaya. Meskipun berniat malam ini, tetapi pelaporan kasus ini mungkin ditunda hingga besok pagi lantaran situasi mental warga dan mahasiswa yang belum stabil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Megapolitan
Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas 'Bodong', Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas "Bodong", Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Megapolitan
Pelanggan Minimarket: Ada atau Enggak Ada Jukir, Tak Bisa Jamin Kendaraan Aman

Pelanggan Minimarket: Ada atau Enggak Ada Jukir, Tak Bisa Jamin Kendaraan Aman

Megapolitan
4 Bocah Laki-laki di Cengkareng Dilecehkan Seorang Pria di Area Masjid

4 Bocah Laki-laki di Cengkareng Dilecehkan Seorang Pria di Area Masjid

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com