Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Diimbau, Jangan Hanya Lihat Harga Sewa Saat Cari Indekos

Kompas.com - 04/09/2019, 15:02 WIB
Cynthia Lova,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Wali Kota Jakarta Pusat, Bayu Meghantara, menyarankan warga yang hendak mencari indekos agar tidak hanya melihat harga sewa yang murah.

Ia mengatakan hal itu terkait dengan adanya indekos ala sleep box di Johar Baru, Kampung Rawa, Jakarta Pusat, yang telah disegel karena tidak berizin dan dinilai berbahaya.

“Jangan dilihat dari sisi murahnya, tapi dari sisi lainnya. Misalnya udara kurang bagus, kan tujuannya itu,” kata Bayu saat peletakan batu pertama pembangunan RPTRA Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Rabu (4/9/2019).

Baca juga: Pengelola Indekos Sleep Box: Kalau Penyewa Punya Duit, Mana Mau Tinggal di Sini

Bayu mengatakan, setiap pengusaha indekos harus punya izin usaha yang dikeluarkan PTSP (Pelayanan Terpadu Satu Pintu). Untuk mendapatkan izin itu, indekos yang hendak dibangun harus memenuhi sejumlah persyaratan.

“Terkait dengan rumah kos harus ada izin dari PTSP yang harus mereka lengkapi. Iya kalau itu memenuhi persyaratannya, itu menjadi hak warga untuk menerima layanan. Tapi kalau memangnya tidak memenuhi, ya teman-teman teknis yang tahu baiknya seperti apa,” kata dia.

Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Pusat telah menyegel indekos model sleep box yang bisa disewa harian di Johar Baru.

Baca juga: Indekos Sleep Box Disegel, Pemilik Diminta Kembalikan Jadi Rumah

Indekos ala sleep box itu banyak diincar para pendatang yang bekerja di pusat kota Jakarta.

Kamar yang disewakan berukuran 200 x 100 x 90 sentimeter dan 200 x 125 x 90 sentimeter. Di dalam kamar ada fasilitas kasur busa, bantal, lampu, dan stop kontak.

Indekos itu bisa disewa harian, yaitu Rp 50.000 per hari. Sementara sewa per bulan berkisar antara Rp 300.000 dan Rp 400.000.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerebek Pabrik Narkoba di Bogor, Polisi Sita 1,2 Juta Butir Pil PCC

Gerebek Pabrik Narkoba di Bogor, Polisi Sita 1,2 Juta Butir Pil PCC

Megapolitan
Perundungan Pelajar SMP di Citayam, Pelaku Jambak dan Pukul Korban Pakai Tangan Kosong

Perundungan Pelajar SMP di Citayam, Pelaku Jambak dan Pukul Korban Pakai Tangan Kosong

Megapolitan
Kemenhub Sesalkan Kasus Dugaan KDRT yang Dilakukan Pegawainya

Kemenhub Sesalkan Kasus Dugaan KDRT yang Dilakukan Pegawainya

Megapolitan
Dijebak Bertemu Perundungnya, Siswi SMP di Bogor Awalnya Diajak 'Ngopi' Bareng

Dijebak Bertemu Perundungnya, Siswi SMP di Bogor Awalnya Diajak "Ngopi" Bareng

Megapolitan
Tingkah Oknum Pejabat Kemenhub: Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci Usai Ketahuan Selingkuh, lalu Lakukan KDRT

Tingkah Oknum Pejabat Kemenhub: Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci Usai Ketahuan Selingkuh, lalu Lakukan KDRT

Megapolitan
2 Perundung Siswi SMP di Bogor Terancam Dikeluarkan dari Sekolah

2 Perundung Siswi SMP di Bogor Terancam Dikeluarkan dari Sekolah

Megapolitan
Polisi Bongkar “Home Industry” Narkoba di Bogor

Polisi Bongkar “Home Industry” Narkoba di Bogor

Megapolitan
Polisi Amankan Dua Pelaku Perundungan Siswi SMP di Citayam

Polisi Amankan Dua Pelaku Perundungan Siswi SMP di Citayam

Megapolitan
Dirundung karena Rebutan Cowok, Siswi SMP di Bogor Dijebak untuk Bertemu

Dirundung karena Rebutan Cowok, Siswi SMP di Bogor Dijebak untuk Bertemu

Megapolitan
Dewan Pertimbangan Jagokan Ahmed Zaki Jadi Bacagub Jakarta dari Golkar

Dewan Pertimbangan Jagokan Ahmed Zaki Jadi Bacagub Jakarta dari Golkar

Megapolitan
Aksi Pejabat Kemenhub Injak Kitab Suci demi Buktikan Tak Selingkuh, Berujung Terjerat Penistaan Agama

Aksi Pejabat Kemenhub Injak Kitab Suci demi Buktikan Tak Selingkuh, Berujung Terjerat Penistaan Agama

Megapolitan
Polisi Periksa Pelajar SMP yang Jadi Korban dan Pelaku Perundungan di Bogor

Polisi Periksa Pelajar SMP yang Jadi Korban dan Pelaku Perundungan di Bogor

Megapolitan
Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com