JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi mengatakan, banyak cara yang dilakukan para pemilik dump truk untuk melanggar batas maksimal dimensi demi mengangkut muatan lebih banyak.
Salah satunya seperti yang dilakukan PT Jakarta Transindo Jaya (JTJ), pemilik dump truk yang mengakibatkan kecelakaan beruntun di Tol Purbaleunyi, sesi Cipularang, Purwakarta, Jawa Barat, Senin (2/9/2019).
Awalnya pemilik dump truk mengujikan kendaraan mereka ke dinas perhubungan setempat dalam kondisi normal sehingga surat Sertifikasi Registrasi Uji Tipe (SRUT) kendaraan itu bisa diterbitkan.
Baca juga: Warga yang Kehilangan Anggota Keluarga Saat Kecelakaan Tol Cipularang Diimbau Segera Lapor
SRUT dibutuhkan pemilik dump truck untuk mengurus Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) di kepolisian.
"Saya dapatkan ada dump truck yang buku ujinya sudah keluar, kemudian di dalam buku uji dimensi truknya sesuai, artinya saat truk masuk ke pengujian, baknya itu sesuai ketentuan yang ada tapi begitu keluar, baknya diganti," kata Budi di Cilincing, Kamis (5/9/2019).
Setelah semua dokumen terbit, oknum-oknum itu mengganti bak dengan ukuran yang lebih besar.
Dalam kasus truk di Tol Cipularan, PT JTJ menggunakan bak truk yang ukurannya 70 cm lebih besar sehingga bisa memuat 300 persen dari total muatan awal.
Dari temuan Ditjen Perhubungan Darat, ada pula oknum yang berusaha memalsukan dokumen-dokumen seperti SRUT dan STNK.
"Nah yang ketiga, buku KIR-nya ada, isinya juga sesuai dengan ketentuan yang ada, tapi fisiknya tidak sesuai. Tapi setelah dicek, ternyata isi di dalam buku KIR ini tidak sesuai dengan fisiknya, jadi ini yang sedang disidik Polres Jakarta Utara, buku KIR-nya asli, tapi isinya palsu," ucapnya
"Kemudian siapa yang melakukan? oknum. oknumnya adalah masyarakat, sedang disidik oleh kepolisian," kata dia.
Baca juga: Sudah Diperiksa, Identitas 4 Jenazah Korban Kecelakaan Tol Cipularang Belum Teridentifikasi
Upaya-upaya seperti itu, kata Budi, bisa membahayakan keselamatan, tak hanya pengemudi truk tapi juga orang lain seperti yang terjadi di Tol Cipularang dan truk tanah yang terguling di Tangerang sebelumnya yang menewaskan empat orang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.