Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Turun ke Masyarakat, Ima Mahdiah Promosikan Aplikasi Jangkau Milik Ahok

Kompas.com - 09/09/2019, 19:31 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota DPRD DKI Jakarta fraksi PDI-P Ima Mahdiah menyebut kerap mempromosikan aplikasi Jangkau milik mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok tiap turun ke masyarakat.

Menurutnya, promosi ini dilakukan agar masyarakat bisa melaporkan kebutuhannya dengan cara mudah lewat aplikasi itu.

"Kebetulan saya sambil menyosialisasikan aplikasi Jangkau-nya Pak Ahok. Pak Ahok tuh pingin kita PDI-P dia kan kader untuk memakai Jangkau ini untuk mengidentifikasi warga-warga mana saja yang butuh bantuan dan apa yang bisa kita bantu," ujar Ima saat ditemui di ruangannya di lantai 4, Gedung DPRD DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Senin (9/9/2019).

Salah satu contoh yang menurut Ima bisa segera dibantu melalui aplikasi jangkau ada bagi warga yang membutuhkan bantuan seperti kursi roda dan tongkat.

Baca juga: Turun ke Dapil, Ima Mahdiah Terima Aduan dari KJL hingga Pungli di Kelurahan

Sebelum permintaan diberikan, maka Tim Jangkau akan turun ke lapangan untuk mengecek apakah warga yang mengajukan tersebut layak untuk menerima bantuan atau tidak.

"Kemarin saya sosialisasi ke daerah Taman Sari tepatnya di Krukut saya sosialisasikan juga ke warga ketemu RT kasih tahu kalau ada warganya yang butuh kursi roda, butuh tongkat bisa download aplikasi Jangkau gampang kok kayak main Gojek, aplikasi Gojek tinggal foto upload nanti dari tim kita akan survei ini layak atau tidak," jelasnya.

Biaya untuk kebutuhan bagi warga ini bisa berasal dari dana CSR (corporate social responsibility) maupun dana pribadi dari anggota DPRD fraksi PDI-P.

Terkadang dana atau bantuan juga berasal dari para penyumbang secara pribadi.

Baca juga: Ima Mahdiah Ingin Warga Pantau Rapat DPRD DKI

"Fungsi dari ini adalah jangan sampai anggota ada yang enggak tahu kalau warga kita ada yang kesusahan itu saja. Kemarin saya mulai sosialisasi itu rencananya setiap seminggu 2 kali saya turun," tutur Ima.

Diketahui, aplikasi Jangkau diciptakan oleh mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Aplikasi ini ditujukan untuk mempertemukan masyarakat yang ingin memberi bantuan dan membutuhkan bantuan.

Ahok menyebutkan bahwa konsep aplikasi ini seperti e-commerce yang mempertemukan penjual dan pembeli. Bedanya, yang ditawarkan dalam aplikasi ini adalah bantuan yang dikhususkan untuk manula, anak-anak, dan penyandang disabilitas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Megapolitan
Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan 'Open BO'

Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan "Open BO"

Megapolitan
Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Megapolitan
Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com