Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Cakung Timur Keluhkan Kondisi Kali Irigasi hingga Jalan Balai Rakyat

Kompas.com - 12/09/2019, 09:29 WIB
Dean Pahrevi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga RW 01, Kelurahan Cakung Timur, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur, mengeluhkan kondisi Kali Irigasi Cakung di Jalan Balai Rakyat yang mengganggu kenyamanan masyarakat.

Pantauan Kompas.com di lokasi pada Rabu (11/9/2019), air kali nampak berwarna hijau dan tak mengalir deras. Kali juga mengeluarkan bau tak sedap, padahal tak banyak sampah yang menggenang di permukaan kali.

Ketua RW 01 Firdaus mengatakan, air kali sudah terkontaminasi limbah rumah tangga serta ampas hasil produksi tempe rumahan yang dikelola warta di bantaran kali.

Baca juga: Warga Keluhkan Bau Kali Irigasi Cakung yang Tercemar Limbah

Limbah itu yang menyebabkan kali mengeluarkan aroma tak sedap. Menurut Firdaus, produsen tempe itu kerap membuang limbahnya ke kali.

"Kali tuh kalau pagi jam 06.00 itu warnanya hitam dan bau banget. Karena produsen tempe itu kan produksinya jam 04.00, mereka enggak pernah izin ke kita. Pernah kita tegur tapi galakkan mereka, karena nyangkut perut sih," kata Firdaus kepada Kompas.com, Rabu (11/9/2019).

Warga minta kali dikeruk

Firdaus menyebut, kali tersebut sudah dangkal. Hal itu menurutnya karena endapan lumpur tebal di dasar kali. Warga berharap kali bisa segera dikeruk agar aliran air juga lebih deras.

Adapun kali sepanjang sekitar 5 kilometer itu disebut kini hanya memiliki kedalaman air 30 centimeter.

"Air kali paling cuman 30 sentimeter itu, lumpurnya tebal itu bisa satu meteran lebih. Kita maunya sih dinormalisasi dikeruk itu kali, lumpurnya diangkat semua biar bersih. Kalau bersih kan ngalir juga kali-nya, baunya juga mungkin bisa berkurang," ujar Firdaus.

Baca juga: Warga Ingin Kali Irigasi Cakung Dikeruk karena Lumpur Sudah Tebal

Jika kali dikeruk, maka aliran air akan lebih deras. Sehingga limbah yang dibuang ke kali akan cepat terbawa arus dan bau kali menjadi berkurang.

"Di sini sih enggak banjir, sampahnya juga enggak banyak di kali-nya. Cuman baunya itu, bukan dari tempe saja sih, limbah rumah tangga juga. Ditambah lumpurnya tebal kan. Dulu sih pernah dinormalisasi tapi enggak tuntas," ujar Firdaus.

Warga minta Jalan Balai Rakyat diberi pembatas jalan

Selain urusan kali, warga RW 01 juga berharap Jalan Balai Rakyat yang berdampingan dengan kali itu dapat dipasang pembatas jalan di sepanjang kali.

Hal itu berguna sebagai penanda bagi pengendara agar berhati-hati saat melintas jalan tersebut. Adapun saat ini, pembatas jalan besi sudah terpasang di jalan itu.

Namun, tak semua titik jalan dipasang. Bahkan, ada titik jalan yang dipasang pembatas jalan berbahan bambu yang dibuar warga.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com