Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies: Era Pak Habibie, Orang Caci Maki Dijawab Pakai Senyum

Kompas.com - 12/09/2019, 14:37 WIB
Nursita Sari,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, presiden ketiga Republik Indonesia Bacharuddin Jusuf Habibie tidak pernah menangkap orang yang mengkritiknya.

Indonesia memasuki era kebebasan saat dipimpin Habibie.

"Era sebelumnya, orang mengkritik, ditangkap. Di (era) Pak Habibie, mengkritik, dibiarkan, bahkan mencaci maki pun dibiarkan. Yang mencaci maki, dijawabnya pakai apa, senyum pula," ujar Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Kamis (12/9/2019).

Baca juga: Kenangan Anies Pernah Dipanggil dan Diingatkan Habibie soal Reklamasi

Menurut Anies, sikap Habibie menunjukkan kematangannya sebagai seorang negarawan. Sikap Habibie tersebut menjadi pelajaran bagi semua orang.

"Ini pelajaran tentang kematangan pribadi seorang demokrat tulen, seorang negarawan tulen," kata dia.

Habibie juga seorang yang cerdas. Penjelasan yang disampaikan Habibie, lanjut Anies, selalu runtut dan sistematis.

Baca juga: Dua Anak Habibie Turunkan Jenazah Ayahnya ke Liang Lahat

"Kalau dia menjelaskan sesuatu, runtut, sistematis, dan penuh antusiasme. Pernah Pak Habibie ngomong tidak pakai antusiasme? Pakai antusiasme terus, sepenuh hati," ucap Anies.

Habibie meninggal dunia pada Rabu (11/9/2019) pukul 18.03 WIB.

Menurut putra Habibie, Thareq Kemal Habibie, sang ayah wafat karena sudah berusia tua sehingga sejumlah organ dalam tubuh mengalami degenerasi. Salah satunya adalah jantung.

Baca juga: Berkerumun Sepanjang Jalan, Warga Melambaikan Tangan hingga Hormat Saat Mobil Jenazah BJ Habibie Melintas

Habibie telah menjalani perawatan intensif di RSPAD Gatot Soebroto sejak 1 September 2019.

Selama masa perawatan, Habibie ditangani tim dokter spesialis dengan berbagai bidang keahlian, seperti jantung, penyakit dalam, dan ginjal.

Habibie dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan, di samping makam sang istri, Hasri Ainun Besari, pada Kamis siang ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kejamnya Nico Bunuh Teman Kencan di Indekos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kejamnya Nico Bunuh Teman Kencan di Indekos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Resmi Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi pada Pilkada 2024

Mochtar Mohamad Resmi Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi pada Pilkada 2024

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com