Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa Bakar Ban, Arahkan Asap ke Gedung Kementerian LHK

Kompas.com - 27/09/2019, 16:24 WIB
Sandro Gatra

Editor

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekitar 100 orang yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI) membakar ban di depan Gedung Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Jakarta Pusat, Jumat (27/9/2019).

"Mereka (pegawai KLHK) harus rasakan asap seperti yang dialami korban kebakaran hutan dan lahan di Sulawesi dan Sumatera," kata koordinator aksi dari Pengurus Besar HMI Ikmal di Jakarta seperti dikutip Antara.

Baca juga: Rencana Demo Batal, Sejumlah Pengendara Ojol Sempat Bersiap Menuju DPR

Aksi bakar ban berlangsung sekitar pukul 15.00 WIB di pintu gerbang Manggala Wanabakti Jakarta.

Massa membakar satu ban mobil berikut dua kerucut lalu lintas di depan gerbang hingga asap hitam yang mengepul mengarah ke lingkungan gedung KLHK.

Namun, puluhan polisi yang bersiaga di sekitar lokasi aksi langsung memadamkan api beberapa saat setelah massa bergerak menuju Gedung DPR.

"Kami ingin ada keseriusan pemerintah menangani kebakaran hutan. Sampai saat ini sudah banyak korban yang berjatuhan," kata Ikmal.

Baca juga: Polisi: Ananda Transfer Rp 10 Juta kepada Mahasiswa yang Demo di DPR

Massa HMI tampak membentangkan sejumlah spanduk orasi dengan mengerahkan satu unit mobil komando dalam aksi tersebut.

Selain menyoroti kebakaran hutan dan lahan, massa juga menyuarakan penolakan revisi UU KPK dan KUHP.

Massa berjas hijau dan peci hitam itu memaksa ratusan polisi membuka pembatas jalan berkawat duri yang terpasang di Jalan Gatot Subroto.

Baca juga: Kapolri: Rusuh di Sekitar DPR untuk Jatuhkan Pemerintah yang Sah

"Buka jalan ini. Kami mau bertemu dengan kakanda dan bapak-bapak kami di Gedung DPR. Kami sungguh menolak revisi UU KPK dan KUHP," kata Ikmal.

Mereka tertahan di sisi barat Gedung DPR/MPR karena akses menuju gedung itu dihalau dua unit mobil pengurai massa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com