Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden BEM IPB: Ini adalah September Berdarah

Kompas.com - 01/10/2019, 17:12 WIB
Walda Marison,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden BEM Institut Pertanian Bogor (IPB) Muhammad Nurdiansyah berujar bahwa September 2019 merupakan bulan yang  berdarah. Pasalnya, pada September tahun ini terjadi beberapa peristiwa yang dianggap menyakiti rakyat Indonesia.

Beberapa peristiwa tersebut di antaranya pengesahan revisi Undang-Undang KPK dan tindak kekerasan polisi terhadap mahasiswa saat menggelar demonstrasi di depan Gedung DPR RI pada 24-25 September 2019 lalu.

"Ini merupakan September berdarah. Di mana di bulan (September) merupakan kematian dari KPK, kematian dari teman teman kami saat di medan juang, dan juga kebakaran hutan yang terus terjadi di Indonesia," ujar dia saat menggelar aksi di jalan Gatot Subroto, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (1/10/2019).

Dia mengecam tindak represif tersebut karena polisi tidak seharusnya menindak keras rakyat yang berusaha menyuarakan aspirasinya, terlebih ketika kekerasan yang dilakukan aparat berujung dengan tewasnya dua orang mahasiswa Universitas Halu Oleo (UHO) di Kendari, Sulawesi Tenggara, pada 26 September 2019.

Baca juga: Kisah Tragis Randi, Mahasiswa UHO yang Tewas Tertembak Peluru Tajam

"Tolong aparat perlakukan kami sercara humanis. Kami ini manusia yang menyuarakan rakyatnya, jangan ada darah yang tumpah,"  kata dia.

Maka dari itu, BEM IPB membawa dua replika makam sebagai bentuk duka cita dan kecaman kepada aparat kepolisian dalam unjuk rasa hari ini.

"Kami hari ini menggelar aksi solidaritas sebagai bentuk duka cita rekan kami yang meninggal di medan juang dan sebagai aksi simbolis mengecam aksi Kekerasan dari polisi," ucap dia.

Baca juga: Unjuk Rasa Damai lewat Seni Teatrikal Melayat Mahasiswa Kendari yang Tewas Ditembak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Megapolitan
Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Megapolitan
Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com