Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menantu Elvy Sukaesih Berhenti Rawat Jalan di RSKO Cibubur dan Kembali Terjerat Narkoba

Kompas.com - 07/10/2019, 08:23 WIB
Irfan Maullana

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Muhammad Basurrah yang ditangkap polisi pada Sabtu (5/10/2019) lalu disebut kerap mangkir atau tak mengikuti sepenuhnya program rawat jalan di Rumah Sakit Ketergantungan Obat (RSKO) Cibubur.

Kepala Instalasi Humas dan PKRS, drg Bagus Ario Wibowo mengatakan, Muhammad Basurrah seharusnya melakukan kontrol atau rawat jalan hingga bulan Agustus 2019.

Pasalnya, saat ditangkap karena terbukti jadi pelaku penyalahgunaan narkotika pada Februari 2018 lalu, dia diharuskan menjalani rehabilitasi di RSKO Cibubur.

"Dokter menganjurkan dia dirawat jalan sampai bulan Agustus 2019. Tapi dia terakhir datang ke RSKO untuk rawat jalan bulan Mei 2019 ini," kata Bagus di Kramat Jati, Jakarta Timur, Minggu (6/10/2019).

Program rawat jalan dianjurkan karena Muhammad Basurrah telah menyelesaikan rehabilitasi yang memerlukan izin BNN dan penyidik Dirresnarkoba Polda Metro Jaya.

Bagus menuturkan, dokter RSKO menganjurkan Muhammad Basurrah dirawat jalan agar sepenuhnya lepas dari kecanduan sabu yang dikonsumsi sebelum menikah dengan putri pedangdut Elvy Sukaesih, Dhawiya Zaida.

"Kalau proses rehabilitasi sudah selesai, tapi dokter menyarankan dia dirawat jalan. Biar kondisinya bisa terus dipantau," ujarnya.

Baca juga: Polisi Tangkap Menantu Elvy Sukaesih, Ditemukan 1,07 Gram Sabu

Perihal alasan Muhammad Basurrah berhenti mengikuti rawat jalan, Bagus mengaku tak tahu pasti alasan menantu Elvy Sukaesih itu.

Menurut dia, pihak RSKO telah menyelesaikan kewajiban merehabilitasi Muhammad Basurrah sesuai perintah polisi dan memberi anjuran rawat jalan.

"Untuk berapa lama direhabilitasi saya enggak ingat. Tapi prosesnya sudah selesai, cuma rawat jalannya saja yang belum. Saya juga enggak tahu kenapa dia enggak datang lagi untuk rawat jalan," tuturnya.

Perihal apakah Muhammad Basurrah bakal kembali menjalani rehabilitasi di RSKO Cibubur seperti sebelumnya, Bagus belum dapat memastikan.

Pasalnya permohonan asesmen rehabilitasi butuh persetujuan BNN dan harus melalui serangkaian proses sehingga butuh waktu.

BNN pun hanya menyetujui pelaku penyalahgunaan narkotika bagi pemakai, sementara pelaku setingkat bandar narkoba tak mendapat rehabilitasi.

Baca juga: Menantu Elvy Sukaesih, Muhammad Basurrah, Ditangkap karena Narkoba untuk Kedua Kalinya

"Waktu direhabilitasi dulu kan dia hanya pemakai, makannya bisa. Kalau sekarang kami belum tahu kasusnya. Dari polisi juga harus melakukan penyelidikan juga kan," lanjut Bagus.

Sebagai informasi, Muhammad Basurrah, Dhawiya, kakak lelaki Dhawiya, Syehan, dan iparnya Chauri Gita ditangkap polisi karena kasus penyalahgunaan narkotika jenis sabu pada 16 Februari 2018 lalu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com