Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sempat Menolak, Pencari Suaka Dibawa Kembali ke Kalideres dengan Bus Transjakarta

Kompas.com - 11/10/2019, 06:18 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Para pencari suaka yang kembali ke trotoar di Jalan Kebon Sirih, tepatnya di depan Kantor United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR), sudah dipindahkan ke Gedung Eks Kodim Kalideres yang merupakan tempat awal mereka.

Mereka dipindahkan sekitar pukul 23.00 WIB setelah sebelumnya mencoba bertahan untuk tetap tinggal di kantor UNHCR.

Para pencari suaka diangkut dengan menggunakan 5 bus transjakarta yang disediakan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

"Ada 5 bus yang disediakan. Tujuan Kalideres," ucap Kepala Divisi Sekretaris Korporasi dan Humas PT Transportasi Jakarta Nadia Diposanjoyo, saat dihubungi wartawan, Kamis (10/10/2019) malam.

Sementara itu salah satu petugas Satpol PP Budhy mengatakan pencari suaka dikembalikan ke Gedung Eks Kodim, Kalideres, Jakarta Barat agar tidak memenuhi trotoar dan mengganggu kenyamanan pengguna jalan.

Baca juga: Pilih Bertahan di Trotoar Kebon Sirih, Pencari Suaka Menangis Saat Akan Dipindah

"Dikembalikan dulu (ke Kalideres) untuk solusi masih dibicarakan. Ini kan sudah malam," kata dia.

Awalnya para pencari suaka ini terus bertahan meski sudah akan diangkut menggunakan bus dari pukul 21.00 WIB.

Mereka enggan dibawa karena merasa nasibnya tak pasti. Apalagi di Gedung Eks Kodim Kalideres air bersih dan listrik pun sudah tak tersedia.

Sebagian bahkan menangis ketika hendak dibawa menggunakan bus. Namun petugas Satpol PP dan Dinas Sosial DKI Jakarta membujuk mereka agar tak bermalam di trotoar.

Baca juga: Ketika Anak-anak Pencari Suaka Ikut Bersuara Tolak Dipindahkan dari Trotoar Kebon Sirih

Diketahui, ratusan pencari suaka kembali memenuhi trotoar Kebon Sirih, Jakarta Pusat.

Para pencari suaka memenuhi trotoar mulai dari depan kantor UNHCR atau Komisioner Tinggi PBB untuk Pengungsi hingga depan kantor Dewan Pers.

Sebagian pencari suaka membawa papan bertuliskan "we fled being abused, STOP saying : sleeping on the road is your culture" juga "UNHCR was established to serve not to depress the refugees".

Selain menuntut kebutuhan pokok seperti air bersih, listrik, dan pasokan makanan yang tak lagi didistribusikan, mereka mengaku tak bisa hidup dengan hanya diberikan uang Rp 1 juta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Megapolitan
Dishub DKI Jakarta Janji Tindak Juru Parkir Liar di Minimarket

Dishub DKI Jakarta Janji Tindak Juru Parkir Liar di Minimarket

Megapolitan
Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper, Korban Diduga Tak Tahu Pelaku Memiliki Istri

Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper, Korban Diduga Tak Tahu Pelaku Memiliki Istri

Megapolitan
Tangkap Aktor Rio Reifan, Polisi Sita 1,17 Gram Sabu dan 12 Butir Psikotropika

Tangkap Aktor Rio Reifan, Polisi Sita 1,17 Gram Sabu dan 12 Butir Psikotropika

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com