BEKASI, KOMPAS.com – Ilham Prasetyo (16) tengah duduk manis di bangku kelasnya Senin (18/11/2019) petang kemarin.
Jarum jam sebetulnya tinggal setengah lintasan lagi menuju pukul 16.00 WIB, jam pulang sekolahnya kemarin. Bayang-bayang pulang sekolah sudah mulai seliweran di benak Ilham.
Biasanya, ia gembira ketika jam pulang sekolah terjadi lebih awal. Tanpa dinyana, sore kemarin, ia dan kawan-kawannya betul-betul pulang sekolah lebih awal. Tak tanggung-tanggung, kepulangannya maju 30 menit.
Baca juga: SMA Yadika 6 Pondok Gede Terbakar
“Guru saya cium ada bau kabel terbakar, terus lihat asap. Dikiranya asap rokok karena ada yang merokok di belakang kelas,” ujar Ilham kepada Kompas.com, Senin malam.
Asap yang disangka kepulan tembakau itu tampak menggumpal ketika ia melongok ke bawah dari jendela kelasnya di lantai 4 SMK Yadika 6, Pondok Gede, Bekasi.
Warnanya legam.
Sesuatu terbakar di lantai dasar, kira-kira dari ruang laboratorium komputer. Listrik kemudian mati. Suasana seketika gelap dan untuk sesaaat senyap.
Sontak, guru mengumumkan kepulangan murid-muridnya detik itu juga. Ilham dan puluhan kawannya langsung berhamburan.
“Langsung pada kabur semuanya ke bawah. Saya siap-siap bawa tas, kasih tahu ke kelas-kelas lain kalau ada kebakaran,” ujar Ilham. Ia lupa membawa serta dompetnya saking tergesa-gesa.
Semua orang menuju ke tangga. Sial, sekolah empat lantai tersebut cuma punya satu akses tangga. Letaknya pun jauh di ujung, bukan di tengah gedung.
Puluhan hingga ratusan manusia berjejalan, antre di tangga dan koridor.
“Sudah tidak ada jalan lagi. Tangga untuk turun kan hanya ada satu doang di kantin itu dan itu sudah penuh. Saya turun, itu asap sudah parah, makin panik lagi. Setengah jam kemudian, saya sampai di bawah, api sudah sampai lantai tiga,” ungkap Ilham.
Nasib Ilham jauh lebih mujur daripada Alif (16) yang juga sibuk menyelamatkan diri dari kelasnya di lantai 4. Ketimbang Ilham, posisi Alif ketika evakuasi jauh lebih bontot.
Alif masih ingat ketika seruan guru-guru dari lapangan terdengar di lantai 4. Sementara kawan-kawanya menjerit karena panik dan terjebak dalam antrean turun.
“Asap sudah masuk keliling gedung,” ujar Alif.