Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukan Prioritas, Pemangkasan Pohon di Permukiman Bekasi Tunggu Aduan Warga

Kompas.com - 21/11/2019, 15:24 WIB
Vitorio Mantalean,
Jessi Carina

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Bekasi mengaku masih fokus memangkas pohon-pohon berukuran besar di jalan-jalan utama.

Akibatnya, pemangkasan pohon-pohon besar yang ada di permukiman warga tak jadi prioritas.

Meski begitu, Kepala Bidang Bina Marga Kota Bekasi, Widayat Subroto mengklaim bahwa jajarannya tetap akan memerhatikan pohon-pohon besar yang membahayakan warga di permukiman.

Namun, pemangkasan baru akan dilakukan ketika ada aduan dari warga.

"Kami menunggu pengaduan dulu dari warga, kalau memang dibutuhkan pemangkasan baru kami akan turun ke lapangan," ujar Widayat kepada Kompas.com, Kamis (21/11/2019).

Pengaduan itu bisa melalui berbagai kanal, mulai dari situs resmi maupun media sosial Pemerintah Kota Bekasi. Bisa pula lewat media sosial Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air secara langsung.

Baca juga: Musim Hujan, Pemkot Bekasi Pangkas Pohon Raksasa di Jalan Utama

"Nanti pengaduan itu kita respons dari sini. Artinya, 2-3 hari setelah terima aduan kita ke lapangan. Kita cek kondisi pohonnya seperti apa, kemudian kita baru jadwalkan proses pemangkasannya," jelas Widayat.

Namun, ia menekankan bahwa jadwal pemangkasan tergantung kesibukan personel-personelnya di lapangan.

Widayat mengaku terkendala keterbatasan personel, sementara pekerjaan yang harus dilakukan cukup banyak jelang musim hujan.

Ia juga tak dapat menambah jumlah personel untuk mempercepat pemangkasan pohon besar di jalan-jalan utama di Kota Bekasi.

"Kami rutin melakukan pemangkasan di lapangan karena menjelang musim hujan juga, karena angin mulai besar juga. Itu kita perhatikan beberapa titik yang pohonnya perlu dirapikan," ujar Widayat.

"Ada di sekitar Jalan Ahmad Yani, Jalan KH Noer Ali, kemudian Jalan Chairil Anwar lalu Jalan Hasibuan, dan yang kita atensi lagi jalan ke arah underpass dan Jalan Agus Salim," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com