Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Hiburan" Malam Minggu Dua Geng Motor yang Berujung Maut di Sunter Jaya

Kompas.com - 27/11/2019, 07:37 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tawuran antar dua geng motor di Jalan Sunter Kangkungan, Sunter Jaya, Tanjung Priok, Jakarta Utara berujung tewasnya seorang pria bernama Herly Suprapto (27).

Peristiwa yang terjadi pada Minggu (24/11/2019) dini hari lalu tersebut berawal dari janjian sebuah grup WhatsApp bernama "Team_settingan_judulnya".

Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Budhi Herdi Susianto mengatakan, tidak ada motif sakit hati atau dendam dalam kasus tersebut.

"Mereka sebenarnya berteman. Mereka masuk dalam grup setingan kendaraan yang mereka saling berkenalan karena satu bengkel,  lokasi bengkelnya ada di Kemayoran," kata Budhi di kantornya, Selasa (26/11/2019).

Namun setelah diusut, dua geng motor yang isinya anak-anak usia pelajar menjadikan tawuran sebagai hiburan di malam Minggu.

Hal tersebut terbukti saat polisi memeriksa isi pesan WhatsApp yang ada di dalam grup mereka.

Kapolres lantas menunjukkan hasil bidik layar dari grup WhatsApp mereka. Disana terdapat pesan yang menyebutkan  "terima kasih hiburannya".

Ada pula ucapan yang menyampaikan "persahabatan ya, jangan ada dendam di antara kita".

Jika dilihat dari waktunya, pesan tersebut dikirim pasca Herly dinyatakan tewas oleh RSUD Kemayoran.

"Padahal sudah ada yang meninggal, kemudian ada yang mengatakan: 'gila temen gua koma ya, temen gua koma satu ya, enggak apa-apa next time kita lanjut'," ujar Budhi membacakan isi pesan tersebut.

Baca juga: Tawuran Maut di Sunter Jaya Dianggap Hiburan Malam Minggu bagi Dua Geng Motor

Budhi kemudian menjelaskan awalnya kedua kelompok geng motor bernama VDM (Vademangan) dan Sunter Kangkungan ini awalnya janjian untuk tawuran di seberang RSUD Kemayoran pada Sabtu (23/11/2019) malam.

Saat hendak tawuran, warga sekitar berhasil menggagalkan aksi kedua geng motor tersebut. Akhirnya, mereka bergeser ke Jalan Sunter Kangkungan dekat lokasi kejadian.

Tersangka MFAP (16), MFF (14), beserta kawan lainnya berkumpul di dekat pintu air.

Lalu, korban dengan kelompok VDM-nya mengejar para tersangka.

Akhirnya MFAP yang diboncengi MFF memutuskan turun dari sepeda motornya lalu mengeluarkan celurit dari dalam jaketnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Naedi Acungkan Jempol dan Tersenyum Usai Faizal Terhasut Bunuh Sang Paman di Pamulang

Naedi Acungkan Jempol dan Tersenyum Usai Faizal Terhasut Bunuh Sang Paman di Pamulang

Megapolitan
PDI-P Bebaskan Sekda Supian Suri Pilih Bakal Calon Wakil Wali Kota di Pilkada 2024

PDI-P Bebaskan Sekda Supian Suri Pilih Bakal Calon Wakil Wali Kota di Pilkada 2024

Megapolitan
Dibacok Empat Kali oleh Keponakan yang Dendam, Penyebab Pria di Pamulang Tewas di Tempat

Dibacok Empat Kali oleh Keponakan yang Dendam, Penyebab Pria di Pamulang Tewas di Tempat

Megapolitan
Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Diduga akibat Penyempitan Jalan Imbas Proyek LRT

Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Diduga akibat Penyempitan Jalan Imbas Proyek LRT

Megapolitan
Bunuh Pamannya, Faizal Emosi Dibangunkan Saat Baru Tidur untuk Layani Pembeli di Warung

Bunuh Pamannya, Faizal Emosi Dibangunkan Saat Baru Tidur untuk Layani Pembeli di Warung

Megapolitan
Hindari Kecurigaan, Faizal Sempat Simpan Golok untuk Bunuh Pamannya di Atas Tumpukan Tabung Gas

Hindari Kecurigaan, Faizal Sempat Simpan Golok untuk Bunuh Pamannya di Atas Tumpukan Tabung Gas

Megapolitan
Minta Dishub DKI Pilah-pilah Penertiban, Jukir Minimarket: Kalau Memaksa, Itu Salah

Minta Dishub DKI Pilah-pilah Penertiban, Jukir Minimarket: Kalau Memaksa, Itu Salah

Megapolitan
Babak Baru Kasus Panca Pembunuh 4 Anak Kandung, Berkas Segera Dikirim ke PN Jaksel

Babak Baru Kasus Panca Pembunuh 4 Anak Kandung, Berkas Segera Dikirim ke PN Jaksel

Megapolitan
KPU DKI Beri Waktu Tiga Hari ke Dharma Pongrekun untuk Unggah Bukti Dukungan Cagub Independen

KPU DKI Beri Waktu Tiga Hari ke Dharma Pongrekun untuk Unggah Bukti Dukungan Cagub Independen

Megapolitan
Mahasiswa Unjuk Rasa di Depan Istana Bogor, Minta Jokowi Berhentikan Pejabat yang Antikritik

Mahasiswa Unjuk Rasa di Depan Istana Bogor, Minta Jokowi Berhentikan Pejabat yang Antikritik

Megapolitan
Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Warga: Sudah Jadi Pemandangan yang Umum Setiap Pagi

Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Warga: Sudah Jadi Pemandangan yang Umum Setiap Pagi

Megapolitan
Menolak Ditertibkan, Jukir Minimarket: Besok Tinggal Parkir Lagi, Bodo Amat...

Menolak Ditertibkan, Jukir Minimarket: Besok Tinggal Parkir Lagi, Bodo Amat...

Megapolitan
3 Pemuda di Kalideres Sudah 5 Kali Lakukan Penipuan dan Pemerasan Lewat Aplikasi Kencan

3 Pemuda di Kalideres Sudah 5 Kali Lakukan Penipuan dan Pemerasan Lewat Aplikasi Kencan

Megapolitan
Kejari Jaksel: Rubicon Mario Dandy Dikorting Rp 100 Juta Agar Banyak Peminat

Kejari Jaksel: Rubicon Mario Dandy Dikorting Rp 100 Juta Agar Banyak Peminat

Megapolitan
Jebak Korban di Aplikasi Kencan, Tiga Pemuda di Kalideres Kuras 'Limit Paylater' hingga Rp 10 Juta

Jebak Korban di Aplikasi Kencan, Tiga Pemuda di Kalideres Kuras "Limit Paylater" hingga Rp 10 Juta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com