Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Heboh Ular Masuk Permukiman Warga, Ini yang Harus Dilakukan jika Kena Gigit

Kompas.com - 11/12/2019, 16:30 WIB
Anggita Nurlitasari,
Jessi Carina

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Banyak laporan mengenai ular yang masuk ke dalam permukiman dan membuat geger masyarakat.

Warga takut terkena bisa mematikan ular yang masuk ke permukiman mereka.

Pemerhati hewan reptil, Arby Krisna mengatakan bahwa ada cara yang dapat dilakukan jika terkena bisa ular yaitu dengan imobilisasi.

"Imobilisasi itu seperti bidai pada patah tulang jadi otot itu tidak boleh bergerak sehingga bisa ular tidak masuk langsung ke dalam darah dari sel getah bening," ujar Arby saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (11/12/2019).

Penanganan imobilisasi menurut Arby bisa dilakukan dengan mudah. Caranya hanya perlu menggunakan balok kayu dan kain seperti bidai pada patah tulang seperti yang tercantum di guidline World Health Organisation (WHO) di 2016.

Baca juga: Heboh Ular Masuk Permukiman Warga, Begini Cara Antisipasi agar Tak Masuk Rumah

Jika sudah dilakukan imobilisasi, selanjutnya orang yang terkena gigitan ular tersebut bisa langsung dibawa ke rumah sakit untuk diperiksa.

"Medis yang paham akan melakukan observasi pada korban 2x24 jam, jika berada di fase lokal korban akan sembuh dengan sendirinya tanpa serum, namun jika masuk fase sistemik baru akan disuntikkan serum via infuse," tambah Arby.

Serum tersebut adalah bioserve polivalent yang dibuat oleh Biofarma bandung. Serum ini hanya mengobati 3 gigitan ular berbisa yakni kobra jawa (Naja Sputatrix), ular tanah (Calloselasma Rhodostoma), dan ular weling (Bungarus Candidus).

Baca juga: Banyak Temuan Ular di Permukiman Warga di Depok, Begini Kata Pemerhati Ular

Namun, kata Arby, serum tersebut hanya ada di rumah sakit besar dikarenakan memiliki harga yang mahal.

Akhir-akhir ini, ular banyak ditemukan di permukiman warga. Paling baru, petugas Damkar Jakarta Timur menangkap sembilan ekor anak ular kobra dari halaman sebuah rumah warga di Jalan Inspeksi PPD, Cakung, Rabu.

Dua hari sebelumnya, anak ular kobrak juga bersembunyi di CPU komputer rumah warga di Kalimulya, Depok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usai Bunuh Ayahnya, Putri Pedagang Perabot di Duren Sawit Gondol Motor dan Ponsel Korban

Usai Bunuh Ayahnya, Putri Pedagang Perabot di Duren Sawit Gondol Motor dan Ponsel Korban

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas 3 Jukir Liar yang Getok Tarif Parkir Bus Rp 300.000 di Masjid Istiqlal

Polisi Kantongi Identitas 3 Jukir Liar yang Getok Tarif Parkir Bus Rp 300.000 di Masjid Istiqlal

Megapolitan
Pedagang Perabot Dibunuh Anaknya, Pelaku Emosi karena Tidak Terima Dimarahi

Pedagang Perabot Dibunuh Anaknya, Pelaku Emosi karena Tidak Terima Dimarahi

Megapolitan
Pembunuh Pedagang Perabot Sempat Kembali ke Toko Usai Dengar Kabar Ayahnya Tewas

Pembunuh Pedagang Perabot Sempat Kembali ke Toko Usai Dengar Kabar Ayahnya Tewas

Megapolitan
KPU DKI Bakal Coklit Data Pemilih Penghuni Apartemen untuk Pilkada 2024

KPU DKI Bakal Coklit Data Pemilih Penghuni Apartemen untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Polisi Tangkap Terduga Pelaku Pembakaran 9 Rumah di Jalan Semeru Jakbar

Polisi Tangkap Terduga Pelaku Pembakaran 9 Rumah di Jalan Semeru Jakbar

Megapolitan
Pastikan Kesehatan Pantarlih Pilkada 2024, KPU DKI Kerja Sama dengan Dinas Kesehatan

Pastikan Kesehatan Pantarlih Pilkada 2024, KPU DKI Kerja Sama dengan Dinas Kesehatan

Megapolitan
Usai Dilantik, Pantarlih Bakal Cek Kecocokan Data Pemilih dengan Dokumen Kependudukan

Usai Dilantik, Pantarlih Bakal Cek Kecocokan Data Pemilih dengan Dokumen Kependudukan

Megapolitan
Pedagang Perabot di Duren Sawit Sempat Melawan Saat Putrinya Hendak Membunuh, tapi Gagal

Pedagang Perabot di Duren Sawit Sempat Melawan Saat Putrinya Hendak Membunuh, tapi Gagal

Megapolitan
Kesal karena Susah Temukan Alamat, Ojol Tendang Motor Seorang Wanita di Depok

Kesal karena Susah Temukan Alamat, Ojol Tendang Motor Seorang Wanita di Depok

Megapolitan
Pemeran Tuyul yang Dibakar Joki Tong Setan di Pasar Malam Jaktim Alami Luka Bakar 40 Persen

Pemeran Tuyul yang Dibakar Joki Tong Setan di Pasar Malam Jaktim Alami Luka Bakar 40 Persen

Megapolitan
Ayah Dibunuh Putri Kandung di Duren Sawit Jaktim, Jasadnya Ditemukan Karyawan Toko

Ayah Dibunuh Putri Kandung di Duren Sawit Jaktim, Jasadnya Ditemukan Karyawan Toko

Megapolitan
Kunjungan Warga ke Posyandu Berkurang, Wali Kota Depok Khawatir 'Stunting' Meningkat

Kunjungan Warga ke Posyandu Berkurang, Wali Kota Depok Khawatir "Stunting" Meningkat

Megapolitan
Pengelola Istiqlal Imbau Pengunjung yang Pakai Bus Kirim Surat Agar Tak Kena Tarif Parkir Liar

Pengelola Istiqlal Imbau Pengunjung yang Pakai Bus Kirim Surat Agar Tak Kena Tarif Parkir Liar

Megapolitan
Jalan di Depan KPU Jakut Ditutup Imbas Rekapitulasi Ulang Pileg, Warga Keluhkan Tak Ada Sosialisasi

Jalan di Depan KPU Jakut Ditutup Imbas Rekapitulasi Ulang Pileg, Warga Keluhkan Tak Ada Sosialisasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com