Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menurut Ketua DPRD DKI Ini Penyebab Genangan di Jalur Protokol

Kompas.com - 23/12/2019, 21:54 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi mengungkap penyebab terjadinya genangan di jalur-jalur protokol di DKI Jakarta. Menurut dia, banyak saluran yang tertutup atau mampet.

Selain itu banyak penambalan jalan yang menutup saluran sehingga semakin menyempitnya saluran air.

Hal ini diketahui Prasetio saat meninjau jalan di area Plaza Senayan pada Sabtu (21/12/2019) yang sebelumnya sempat digenangi banjir.

Baca juga: Soal Genangan di Jakarta, SDA DKI: Mulut Saluran Kurang Lebar, Air Mengantre

"Ini kan tumpang tindih, salurannya ditutup awalnya lalu dia buat tali air, ada utilitas juga. (Contohnya) Plaza Senayan. Salurannya ditutup akhirnya dibongkar airnya keluar, kemarin hujan kan aman," kata Prasetio di lantai 3, Gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Senin (23/12/2019).

Selain itu ada beberapa saluran yang mampat akibat sampah dan tidak dibersihkan oleh dinas terkait.

"Yang kedua ada pinggiran trotoar ini yang kotak-kotak isinya (sampah). Kita kan punya alat penyedot keluarin saja, kemarin pada saat saya bicara ayo dong mumpung panas kerjain jangan tunggu hujan lu kerjain," ucapnya.

Politisi PDI-Perjuangan ini pun meminta agar Dinas Bina Marga yang membenahi jalan, untuk memastikan agar tidak ada saluran mampat karena pengerjaan.

Untuk Dinas Sumber Daya Air pun diminta agar memperhatikan pembangunan sheetpile agar aliran air semakin baik.

"Ya lebih concern lah kerjanya sumber daya air harus buat sheet pile yang baik. Normalisasi dijalankan lagi, jangan kalau ada apa-apa baru (dikerjakan), pusing kepala orang nanti," ujar Prasetio.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com