Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Tembak Mati Bandar Narkoba di Gunung Sahari

Kompas.com - 28/12/2019, 14:07 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya menembak mati seorang pelaku bandar narkotika jenis pil ekstasi.

Wakil Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar (AKBP) Sapta Marpaung mengatakan, pelaku ditembak saat polisi hendak melakukan penangkapan pada Kamis (26/12/2019) lalu.

Saat itu, Unit 4 Subdit 2 Dit Resnarkoba Polda Metro Jaya menerima informasi adanya peredaran narkotika yang dilakukan oleh seseorang bernama Herry yang tinggal di Rusun Kemayoran, lantai 6, nomor 15, Jakarta Pusat.

Pelaku diketahui sering melakulan transaksi di sekitaran wilayah Kemayoran.

Baca juga: Polisi Tembak Mati Tersangka Pengedar Narkoba, Sita 24 Kilogram Sabu

"Setelah menerima informasi dari masyarakat Unit IV melakukan observasi, penyelidikan dan pengamatan di lokasi wilayah Kemayoran tepatnya di Jalan Angkasa Raya 1 Gunung Sahari, Kemayoran," kata Sapta saat dikonfirmasi, Sabtu (28/12/2019).

Dalam penggeledahan tersebut, polisi mengamankan barang bukti yang terdapat di motor yamaha Mio warna ungu yakni satu kotak bungkus kardus pewangi Stella berisikan 12 bungkus narkotika jenis ekstasi sebanyak 1.200 Butir.

Lalu enam bungkus pil warna orange berlogo tulisan WB diduga narkotika jenis ekstasi sebanyak 600 Butir.

"Hasil interogasi diketahui bahwa tersangka Herry masih menyimpan barang bukti narkoba jenis pil ekstasi di rusunnya. Kemudian petugas meminta tersangka Herry tuk menunjukan barang bukti tersebut," ujarnya.

Baca juga: Polisi Kembali Tembak Mati Pengedar Sabu karena Hendak Kabur

Melawan petugas

Di rusun Kemayoran tersebut polisi kembali menemukan satu buah lampu tempel di dalamnya terdapat 1plastik klip berisikan narkotika jenis pil ekstasi warna oranye sebanyak 100 butir, 1 buah mobil mainan yang terdapat 1 plastik klip berisikan narkotika jenis pil ekstasi warna hijau sebanyak 100 butir.

Setelah melakukan interogasi, Herry diketahui perintah dari KN yang tinggal di Mangga Besar.

Ketika polisi meminta Herry untuk mengantar ke tempat pelaku lainnya KN, Herry melawan dan berusaha merebut senjata anggota polisi.

"Sehingga tersangka Herry dilakukan tindakan tegas dan terukur sehingga tersangka jatuh dan mengalami pendarahan. Petugas membawa Herry membawa ke RS Soekanto Kramat Jati untuk dilakukan pertolongan namun di perjalanan tersangka meninggal dunia," jelas Sapta.

Baca juga: Polisi Tembak Mati Pengedar Heroin Asal Pakistan, Barbuk 5 Kg Heroin

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com